Suara.com - Setelah 16 tahun beroperasi di Indonesia, Ford Motor Co, pada Selasa (25/1/2015), mengumumkan akan menutup seluruh operasinya dari Indonesia pada akhir 2016. Tak hanya di Tanah Air, produsen mobil asal Amerika Serikat itu juga memutuskan hengkang dari Jepang.
Menurut Wall Street Journal, keputusan Ford untuk mundur dari Indonesia dan Jepang tak lepas dari rendahnya penjualan selama beberapa tahun terakhir.
"Jelas bahwa tak ada jalan menuju keuntungan yang berkelanjutan atau pun hasil dari investasi kami selama ini di Jepang dan Indonesia," tulis Neal McCarthy, juru bicara Ford dalam pernyataan resminya.
Di Indonesia, aku McCarthy, akan sangat sukar bagi Ford untuk bersaing tanpa fasilitas pabrik lokal dan varian kendaraan yang akan dijual di segmen-segmen pasar kunci.
Di Indonesia, pada 2015, Ford hanya mampu menguasai 0,6 pangsa pasar dengan menjual hanya sekitar 6.100 unit mobil. Di Tanah Air, Ford yang belum mempunyai pabrik jelas kalah bersaing dari mobil-mobil Jepang yang sudah mempunyai fasilitas produksi dan jaringan diler luas nan mapan.
Di Jepang, Ford bahkan tertinggal lebih jauh. Di negara itu Ford hanya punya kuran dari 0,1 persen pasar. Ford juga tak memproduksi mobilnya di Jepang.
Ford di Indonesia memiliki 35 orang karyawan dan 44 dealer di seluruh Indonesia. Langkah Ford ini menyusul jejak General Motor Co asal Amerika Serikat yang juga sudah menutup kantornya di Indonesia tahun lalu.