2.Cek Dokumen Riwayat Pemakaian Kendaraan
Kadang kala orang terlalu fokus pada pengecekan kondisi keaslian surat penting seperti BPKB dan STNK. Namun sebenarnya jangan lewatkan juga dokumen kelengkapan kendaraan di luar itu, misalnya buku service, garansi kendaraan, body painting guarantee, dan lainnya. Pastikan semua dokumen tersebut ada ketika melihat mobil tersebut. Idealnya, Anda bisa melihat catatan servis kendaraan dengan tulisan tangan yang berbeda, memastikan itu bukan catatan yang dibuat-buat. Perhatikan juga jumlah pemilik sebelumnya, Anda perlu waspada jika ada lebih dari 2 pemilik mobil itu dalam waktu 5 tahun karena bisa saja ini menunjukkan bahwa kondisi kendaran tidak bagus sehingga sering berpindah tangan.
3.Waspadai Kecenderungan Tindakan Fraud
Walaupun kejadian pemalsuan atau tindakan fraud lainnya bisa saja terjadi di mana saja dan oleh siapa saja, namun berdasarkan informasi yang beredar kita dapat mengambil semacam premis atau dugaan kecenderungan pelaku fraud berdasarkan gender lebih besar oleh pria, sedangkan usia yang banyak melakuka tindakan fraud ada pada usia pertengahan (30-40 tahun). Perlu diketahui juga bahwa semakin tinggi pendidikan semakin besar pula kerugian yang ditimbulkan karena semakin canggih modusnya. Dengan memahami kecenderungan ini, anda bisa lebih berhati-hati dalam bertransaksi jual beli kendaraan.
Terapkan Prinsip Kehati-Hatian
Setelah mengetahui berbagai modus kejahatan dalam transaksi jual beli kendaraan bekas di atas, tentu Anda bisa lebih siap dan mantap untuk memutuskan kendaraan mana yang akan dibeli. Kehati-hatian dalam memilih pada akhirnya yang akan membantu Anda mendapat mobil bekas impian. Jadi, selamat mencoba!
Baca juga artikel Cermati lainnya:
Cara Membuat SIM dan Biaya Pengurusannya
Pajak Progresif Mobil: Ketahui Cara Menghitungnya
7 Tips Memilih Mobil Bekas Yang Berkualitas
Published by Cermati.com |