Perkembangan kendaraan hybrid di global sangatlah pesat, bahkan banyak negara mendukung kendaraan hybrid yang lebih hemat dan ramah lingkungan.
Hanya saja, teknologi ini belum sepenuhnya bisa diadaptasi oleh Indonesia. Padahal masing-masing Agen Pemegang Merek (APM) di Indonesia sudah siap dengan jajaran kendaraan hybrid.
Menurut Vice President Sales BMW Group Indonesia, Jentri W. Izhar, hambatan yang dihadapi kendaraan hybrid di Indonesia bukan hanya soal kemampuan APM menyediakan kendaraan saja.
"Kami juga harus memastikan bahwa harga dan pasarnya memang ada. Terutama harganya yang memang masuk akal," katanya di Jakarta, Kamis (3/12/2015).
Lebih lanjut, selain itu ketersediaan infrastruktur yang mendukung kehadiran hybrid juga masih minim di Indonesia.
"Kami juga harus memastikan stasiun pengisian yang banyak dijalan bahkan hingga kemampuan listrik saat mengisi dirumah," katanya.
BMW sendiri, lanjutnya mengklaim bahwa kendaraan jenis ini merupakan kekuatan, hanya saja pihaknya harus menyiapkan kemampuan diler dan teknisi untuk merawat dan memperbaiki kendaraan teknologi tinggi tersebut.
"Kami memang berencana memasukkan kendaraan hybrid ke Indonesia. Hanya saja kapan dan bagaimananya masih kami pelajari," katanya.