TAM Belum Bisa Pastikan Rencana Recall Toyota di Indonesia

Rabu, 21 Oktober 2015 | 19:14 WIB
TAM Belum Bisa Pastikan Rencana Recall Toyota di Indonesia
Ilustrasi Toyota Yaris (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Toyota Motor Corp, pada Rabu (21/10/2015), mengumumkan akan menarik kembali 6,5 juta unit mobilnya di seluruh dunia, karena ditemukan cacat pada sistem power windows. Masalah ini bisa memicu kebakaran mobil.

Sebanyak 2,7 juta unit mobil Toyota akan ditarik di Amerika Utara, 1,2 juta unit di Eropa, dan 600.000 unit di Jepang. Masih ada sejuta unit mobil lagi yang belum dijelaskan oleh Toyota.

Beberapa mobil masuk dalam daftar recall, seperti Camry dan Yaris, dijual di Indonesia, salah satu pasar utama Toyota di dunia.

Toyota Astra Motor, agen resmi pemegang merek mobil Toyota di Indonesia sendiri belum membantah atau pun memastikan adanya rencana recall di Indonesia.

"Sekarang no comment dulu. Nanti kalau datanya sudah ada di tangan saya, saya akan kabari kembali," kata Direktur Marketing PT. Toyota Astra Motor (TAM), Rahmat Samulo saat dihubungi Suara.com.

"Tim saya sedang mencari apakah memang kendaraan yang di-recall itu ada di Indonesia atau tidak," imbuh Rahmat.

Meski demikian Rahmat mengatakan TAM akan bertanggung jawab jika ada mobil-mobil Toyota yang juga masuk dalam daftar recall itu.

"Kalau memang ada recall, ya pasti akan kami perbaiki," ujar Rahmat.

Sebelumnya diberitakan bahwa Toyota akan menarik kembali sekitar 6,5 juta unit mobilnya di seluruh dunia, yang mengalami masalah pada sakelar power window. Masalah itu bisa memantik api dan menyebabkan mobil terbakar.

Masalah pada jutaan mobil Toyota itu terletak pada sakelar power window pada sisi kursi pengemudi. Sakelar itu tidak berfungsi sempurna karena ketika dirakit tak diberi cukup pelumas. Dalam beberapa kasus masalah itu bisa menyebabkan korsleting, panas yang berlebihan, dan menyebabkan komponen listrik di sekitarnya meleleh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI