Suara.com - Kecelakaan karena pengemudi yang mabuk masih menjadi momok lalu lintas di negara mana pun.
Di Amerika Serikat, setidaknya 11 ribu kematian per tahun terjadi disebabkan oleh pengemudi yang mabuk.
Berbekal pada data tersebut, sebuah start up di Kanada mengembangkan Sober Steering. Teknologi ini membuat mobil tidak bisa dinyalakan jika pengemudi terdeteksi mengonsumsi alkohol diatas batas legal.
Deteksi tersebut menggunakan biosensor pada kemudi yang secara terus-menerus mengukur kondisi alkohol dalam darah lewat kulit.
Dengan sensor ini, pengemudi hanya cukup menempelkan tangannya ke kemudi agar bisa 'dibaca'.
Sensor kedua berada di bagian atas kemudi untuk mendeteksi nafas pengemudi. Kombinasi kedua sensor ini diklaim bisa mendapatkan hasil akurat.
"Jika terdeteksi alkohol, mobil tidak akan bisa dikendarai. Pengemudi hanya bisa menyalakan beberapa fitur kelistrikam," kaya CEO start up tersebut, Catherine Carroll seperti dilansir laman Autoevolution.
Teknologi ini tidak akan membuat mobil berhenti tiba-tiba. Sebelum dihentikan, siatem akan memberikan peringatan terlebih dahulu dan mengirimkan pesan singkat ke kepolisian.
Dengan Teknologi Ini, Tak Akan Ada Lagi Pengemudi Mabuk
Minggu, 20 September 2015 | 21:40 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Ngeri! Berlagak Bang Jago, Pemuda Mabuk di Jakbar Serang Polisi Pakai Pisau Sangkur
30 Desember 2024 | 16:01 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Otomotif | 20:32 WIB
Otomotif | 19:05 WIB
Otomotif | 18:48 WIB
Otomotif | 17:07 WIB
Otomotif | 16:51 WIB
Otomotif | 16:49 WIB
Otomotif | 16:47 WIB
Otomotif | 15:45 WIB
Otomotif | 11:28 WIB