Tips Merawat Mobil Klasik ala Museum Angkut

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 25 Agustus 2015 | 06:51 WIB
Tips Merawat Mobil Klasik ala Museum Angkut
Koleksi mobil dan sepeda motor klasik yang diboyong Museum Angkut ke arena IIMS 2015 di Kemayoran, Jakarta, Rabu (19/8) [Suara.com/Liberty Jemadu].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Memiliki mobil atau sepeda motor tua tentu memberikan rasa bangga dan kepuasan tersendiri. Bagi para kolektor, kendaraan tua dan langka adalah harta dan bahkan investasi, karena harganya yang selangit.

Tetapi mengoleksi mobil atau sepeda motor tua sebenarnya bukan sembarang hobi. Kolektor butuh ketekunan dan kedisiplinan untuk merawat agar mobil tetap kinclong dan bisa melaju di jalanan, demikian dikatakan Soedariono, pakar mekanik dan pemburu kendaraan-kendaraan tua dari Museum Angkut.

Museum Angkut yang berdiri di Batu, Malang, Jawa Timur terkenal akan koleksi mobil dan sepeda motor lawas dari seluruh dunia. Hampir tiga ratus kendaraan tua, bahkan ada yang dari awal abad 20, di museum itu.

"Merawat kendaraan tua seperti ini butuh kedisiplinan," kata Soedariono saat ditemui Suara.com di arena Indonesia International Motor Show 2015 di Kemayoran, Jakarta. Museum Angkut terlibat dalam pameran otomotif tahunan itu dengan memboyong sejumlah koleksinya.

Soedariono, yang selama 14 tahun aktif di Harley-Davidson Club Indonesia cabang Malang dan perintis Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia, mengatakan bahwa sama seperti kendaraan biasa, mesin mobil atau sepeda motor lawas harus selalu dinyalakan untuk dipanaskan setiap hari.

"Tidak hanya itu," tukas dia, "Setiap hari kendaaraan harus diajak jalan. Tujuannya agar ban bergerak dan titik pijak ban berubah."

Perubahan titik pijak ban, jelas Soedariono, diperlukan agar ban tak mudah kempes dan yang pada akhirnya merusak pelek kendaraan.

Selain itu, dia menambahkan, oli mesin juga adalah faktof penting. Karena mobil atau motor tua sudah jarang digunakan, maka oli tak harus sering diganti, tetapi tetap harus selalu diperhatikan.

"Pilihan oli yang paling penting. Jangan menggunakan oli yang terlalu kental. Ini dikarenakan mesin mobil kuno sudah tua dan oli yang terlalu kental akan membuat mesin bekerja lebih keras," beber dia.

Sementara untuk merawat bodi mobil atau motor agar tetap kinclong, ia menyarankan untuk selalu mengelap kendaraan menggunakan kain halus.

"Bisa gunakan kain yang bahannya mirip dengan bahan kaus kutang," beber Soedariono.

Museum Angkut sendiri memiliki 186 unit mobil tua dan 101 unit motor tua. Mobil paling tua adalah Buick model tahun 1910, sementara yang paling anyar Hummer buatan 2004.

"Sekitar 95 persen dari koleksi kami masih bisa dikendarai," tutup Soedariono.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI