Dolar Tembus Rp14.000, Ini Alasan Harga Kendaraan Sulit Naik

Senin, 24 Agustus 2015 | 23:44 WIB
Dolar Tembus Rp14.000, Ini Alasan Harga Kendaraan Sulit Naik
Suasana pameran di lokasi GIIAS 2015 di ICE, BSD, Tangerang, Senin (24/8/2015). [Suara.com/Deny Yuliansari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Efek melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat tentu saja dirasakan langsung oleh para produsen otomotif di Indonesia.

Menurut General Manager Marketing Strategy NMI Budi Nur Mukmin, efek turunnya nilai rupiah berdampak langsung pada profit perusahaan.

"Efeknya jelas berat. Karena pergerakan kurs itu langsung berpengaruh pada profit," katanya kepada Suara.com, Senin (24/8/2015).

Menurutnya, sebagian komponen otomotif masih diimpor sehingga harga yang harus ditebus akan lebih mahal. Efeknya biaya produksi membengkak.

"Dolarnya semakin naik ya, material cost-nya juga semakin mahal," katanya.

Meski begitu, Budi melihat Agen Pemegang Merek (APM) sulit menaikkan harga jual kendaraan karena kondisi pasar sedang melemah akibat merosotnya daya beli masyarakat.

"Saya rasa semua APM masih menahan kenaikan harga. APM juga akan sangat hati-hati terhadap strategy pricing dengan kondisi pasar yang sedang melemah," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI