Suara.com - Pasar mobil-mobil niaga paling menderita akibat melambatnya pertumbuhan perekonomian di Tanah Air. Segmen mobil-mobil niaga turun 30 persen di semester pertama 2015 akibat perekonomian yang tak kunjung bangkit, demikian dikatakan sejumlah merek mobil niaga di arena Gaikindo Indonesia International Motor Show 2015.
Para produsen mobil-mobil niaga mengatakan bahwa turunnya daya beli masyarakat, dunia bisnis yang sedang lesu, dan ditambah dengan harga komoditas ekspor yang tak kunjung naik sejak 2012 telah menyebabkan penjualan truk, pick up, dan mobil niaga lainnya berkurang.
"Di kondisi sulit, yang kena pertama adalah mobil niaga. Tetapi saat kondisi baik, yang paling cepat naik juga segmen niaga," kata Santiko Wardoyo, Direktur Sales dan Promosi Hino Motor Sales Indonesia, saat ditemui di arena Gaikindo Indonesia International Auto Show yang digelar di BSD City, Banten, Kamis (20/8/2015).
Hal yang sama dikatakan oleh Rizwan Alamsjah, Direktur Marketing Eksekutif Krama Yudha Tiga Berlian, perusahaan yang memegang merek Mitsubishi Fuso di Tanah Air.
"Gonjang-ganjing ekonomi teleh memukul pasar mobil niaga. Kini pertumbuhan ekonomi kita diperkirakan hanya sekitar 4,6 persen," kata saat ditemui terpisah di arena yang sama.
Rizwan yang juga Ketua IV Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) itu mengatakan bahwa selain turun sebesar 30 persen di semester pertama 2015, pasar mobil niaga juga tak akan bertumbuh sampai akhir tahun.
"Gaikindo sudah merevisi target menjadi hanya sejuta unit mobil di 2015. Sementara untuk mobil niaga, kami memperkirakan tak akan naik, tetapi sekitar 200.000 unit seperti pada tahun lalu," jelas dia.
Ia pesimistis bahwa pasar mobil niaga akan bisa bangkit kembali di empat bulan yang tersisa dari 2015.
"Waktunya terlalu sempit," tegas dia.
Sementara menurut Santiko paling banter di 2015 pasar mobil niaga akan naik lima persen. Pasar, kata dia, baru tumbuh kembali di awal 2016.
"Kenaikan baru nyata terlihat pada 2016," kata Santiko.
Meski demikian Santiko dan Rizwan juga sepakat bahwa yang terpenting bagi perusahaan saat ini adalah mempertahankan dan menjaga pangsa pasar masing-masing di pasar mobil niaga.
"Meski penjualan turun, tetapi kami tetap bisa memperluas pangsa pasar. Dari hanya 46 persen di awal tahun, kini kami sudah menguasai 47,5 persen pasar mobil niaga. Kami unggul di segmen light truck dengan Colt Diesel," jelas Rizwan.
Adapun Santiko mengatakan kini Hino menguasai segmen mixer yang mencapai 80 persen dan bus yang berkisar 70 persen.
Perekonomian Melambat, Pasar Mobil Niaga Paling Menderita
Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 21 Agustus 2015 | 11:51 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
PPN 12% Diharapkan Tak Terlalu Berdampak ke Sektor Otomotif Indonesia
15 November 2024 | 21:39 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Otomotif | 21:49 WIB
Otomotif | 21:39 WIB
Otomotif | 19:44 WIB
Otomotif | 19:20 WIB
Otomotif | 19:18 WIB
Otomotif | 19:01 WIB
Otomotif | 17:53 WIB