JK: Mobil Sudah Menjadi Kebutuhan Dasar Masyarakat

Rabu, 19 Agustus 2015 | 13:22 WIB
JK: Mobil Sudah Menjadi Kebutuhan Dasar Masyarakat
Wakil Presiden Jusuf Kalla [suara.com/Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan penjualan mobil bisa menjadi tolak ukut pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Namun untuk saat ini belum bisa dijadikan tolak ukur.

Kata JK, Indonesia masih menjadikan kebutuhan pangan tolak ukur pertumbuhan ekonomi. Hanya saja dia tak menampik saat ini mobil perlahan menjadi kebutuhan dasar masyarakat.

"Ke depannya mobil bisa menjadi tolak ukur pertumbuhan ekonomi. Karena mobil sudah menjadi kebutuhan yang mendasar,” kata JK saat membuka Pameran IIMS 2015 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (19/8/2015).

JK mencontohkan di Amerika Serikat penjualan rumah dan mobil menjadi tolak ukur untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi di negara maju tersebut. Menurutnya, jika penjualan mobil meningkat menandakan pertumbuhan ekonomi di sebuah negara meningkat.

"Dalam kondisi ekonomi normal, pameran mobil memang penting. Tetapi dalam kondisi ekonomi melemah, pameran lebih penting lagi karena masyarakat butuh upaya yang lebih banyak lagi (untuk beli mobil)," jelas JK.

JK menjelaskan mengapa mobil bisa menjadi kebutuhan dasar, khususnya bagi masyarakat Jakarta. Sebagian besar masyarakat Jakarta memiliki mobil lebih dari satu. Sebab, satu mobil dirasa tak cukup. Karena permintaan ini tentu dibutuhkan variasi yang cukup banyak dari produsen mobil.

Dia mencontohkan, 20 tahun lalu, pemudik rata-rata menggunakan kereta api. Penumpukan penumpang terlihat di stasiun, anak-anak di masukkan melalui jendela kereta api. Dua tahun lalu, pemandangan berbeda terlihat, kesibukan didominasi sepeda motor.

"Tahun ini berubah, kemacetan mobil. Artinya memang terjadi pergeseran kemampuan, pendapatan yang menyebabkan kebutuhan akan mobil jadi kebutuhan dasar sehingga wajar bahwa industri mobil menjadi industri penting memajukan bangsa," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI