Mobil Nirawak 'Korbankan' Privasi demi Keselamatan?

Rabu, 13 Mei 2015 | 09:19 WIB
Mobil Nirawak 'Korbankan' Privasi demi Keselamatan?
Model mobil autokemudi Google. [Google Self-Driven Car Project]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belakangan, kian banyak perusahaan berlomba-lomba untuk mengembangkan kendaraan autokemudi atau nirawak. Namun, masalah muncul saat Google dan Delphi, dua dari beberapa merek yang mengembangkan kendaraan nirawak, terlibat kecelakaan.

Faktor keselamatan pun lantas dipertanyakan. Berbagai cara kemudian dilakukan untuk meningkatkan kemampuan mobil menghindari kecelakaan, salah satunya dengan mengambil data dari ribuan mobil dan jalanan.

Tapi kini, masalahnya pun berubah. Seharusnya, yang menjadi fokus masalah pada mobil nirawak sekarang bukanlah keselamatan, tetapi privasi.

Seperti dilansir laman Autoblog, para produsen kendaraan tersebut sudah mengambil dan menyimpan data dari lokasi jutaan mobil yang tak sengaja terlibat dalam pengujian di jalan. Dengan mengatasnamakan pengembangan mobil tersebut, banyak pihak yang mengkhawatirkan soal pengambilan data seperti yang terjadi itu bisa mengganggu.

"Setelah teknologi diadaptasi secara massal, data yang akan dikoleksi seperti informasi tujuan kendaraan, kecepatan; kita tidak memiliki kuasa atas apa yang akan Google lakukan dengan data tersebut," ungkap seorang advokat dari Consumer Watchdog, John Simpson.

Untuk mencegah penyalahgunaan data, sebuah organisasi kendaraan bermotor, AAA, bahkan meminta para pengembang untuk menyetujui pakta yang melindungi privasi konsumen. Pengembang diminta menyortir apa saja yang bisa disimpan, meminimalisir jangkauan waktu dan scope, serta memastikan data tidak bocor sebelum ada permintaan pengadilan.

"Dikhawatirkan akan ada implikasi masalah privasi yang semakin besar. Data seberapa sering Anda pergi ke bar, apakah yakin tidak akan bocor ke asuransi Anda? Atau (soal) di mana Anda menghabiskan malam Minggu Anda, bisa menjadi pendukung masalah cerai," ujar Executive Director AAA, Carmen Balber.

Pihak Google sendiri mengklaim bahwa pengembangan yang terjadi hanya bersifat untuk tujuan teknis. Mereka bahkan menyebut, jika kendaraan sudah diproduksi massal, Google akan membuat standar dan peraturan baru soal privasi.

Namun, itu tetap saja tidak mengurangi kekhawatiran banyak pihak. Apalagi mengingat bisnis utama Google sangat bersinggungan dengan ketersediaan data. [Autoblog]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI