Standar Emisi EURO2 Jadi Penyebab Produsen Sulit Ekspor

Rabu, 06 Mei 2015 | 04:48 WIB
Standar Emisi EURO2 Jadi Penyebab Produsen Sulit Ekspor
Ilustrasi mengisi oli mesin mobil (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Standar emisi di Indonesia yang masih menggunakan standar EURO2 disebut-sebut menjadi kendala bagi industri kendaraan bermotor lokal kesulitan mengekspor kendaraan. Pasalnya, banyak negara Asia dan Eropa serta Amerika Serikat lain sudah menggunakan EURO3 bahkan EURO4.

Menurut Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Noegardjito, hal inilah yang membuat produsen kendaraan skalah bersaing.

Dia menyebutkan bahwa proses produksi menjadi tidak efisien karena produsen harus membuat dua varian kendaraan, yakni kendaraan untuk konsumsi domestik dan kendaraan yang sudah menyesuaikan spesifikasi negara tujuan ekspor.

"Mereka harus buat untuk ekspor tapi juga harus memenuhi pasar domestik. Berarti kan mereka membuat kendaraan EURO2 dan EURO4. Itu tidak efisien," katanya di Jakarta, Selasa (5/5/2015).

Noegardjito mengklaim bahwa para anggota Gaikindo, secara teknologi sudah memiliki dan siap untuk mulai menggunakan kendaraan yang memakai standar EURO4.

"Tapi kan ketersediaan bahan bakarnya sekarang yang belum," katanya.

Jika pemerintah bisa memastikan ketersediaan bahan bakar yang mendukung penggunaan standar emisi EURO4, Noegardjito yakin bahwa efisiensi produksi untuk domestik dan ekspor akan semakin baik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI