Industri Komponen Otomotif Tertekan Minimnya Material

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 01 Mei 2015 | 19:08 WIB
Industri Komponen Otomotif Tertekan  Minimnya Material
Ilustrasi komponen mobil (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Industri komponen Indonesia masih terhambat dengan penggunaan material bahan baku impor. Menurut ketua Umum Gabungan Industri Alat-Alat Mobil dan Motor (GIAMM), Hamdhani Dzulkarnaen, 90 persen bahan baku yang digunakan masih diimpor.

"Karena dalam negeri belum menyediakan bahan baku yang sesuai spesifikasinya dengan kebutuhan untuk industri otomotif," katanya di Jakarta, Kamis (30/4).

Penggunaan bahan baku impor ini, disebut Hamdhani, membuat pelaku industri mengalami kesulitan terutama saat nilai tukar dolar menguat terhadap rupiah.

Tidak hanya bahan baku, sub komponen pun juga masih banyak diimpor. Sehingga industri komponen di Indonesia hanya mengerjakan beberapa tahap proses pembuatan komponen.

"Kalau begini kan industrinya jadi sulit maju karena hanya mengerjakan beberapa proses saja. Tidak mengerjakan komponen dari awal hingga akhir," katanya.

Namun Hamdhani menyebut bahwa kondisi ini secara perlahan mulai teratasi karena beberapa merek seperti Honda sudah mulai menggunakan bahan material baja yang dimiliki oleh Krakatau Steel.

"Kebutuhan alumunium pun juga diharapkan bisa dilakukan secepatnya. Meski belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan industri otomotif, tapi dalam waktu dekat akan bisa memenuhi kebutuhan industri," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI