Suara.com - Industri komponen Indonesia tahun ini akan berfokus pada penyediaan komponen untuk layanan purna jual (after sales), setelah pasar mobil di kuartal pertama mengalami penurunan.
Ketua Umum Gabungan Industri Alat-Alat Mobil dan Motor (GIAMM), Hamdhani Dzulkarnaen, mengatakan pasar purna jual merupakan pilihan satu-satunya agar industri bisa bertahan.
Dia menyebut bahwa industri komponen mengandalkan dua pasar yakni original equipment manufacturer (OEM) dan pasar purna jual.
"Tapi kalau hanya mengandalkan OEM saja, kalau pasarnya turun ya kami juga ikutan turun," katanya di Jakarta, Kamis (30/4).
Lebih lanjut, Hamdhani memperhitungkan unit kendaraan roda empat yang ada di Indonesia mencapai angka 10 juta. Potensi pasar purna jualnya sendiri mencapai 80 persen.
Dari 10 juta tersebut, lanjut Hamdhani, mobil yang berumur satu hingga dua tahun yang masih menggunakan OEM dan garansi pabrik hanya berkisar 2 juta unit.
"Sedangkan mobil yang berumur lebih dari dua tahun jumlahnya mencapai 8 juta unit. Itulah yang jadi target pasar kami," katanya.
Sebelumnya asosiasi industri otomotif (Gaikindo) mengatakan bahwa penjualan mobil di kuartal pertama mengalami penurunan hingga 15 persen. Sementara penjualan mobil di April tak banyak berubah dari tiga bulan sebelumnya.
Hingga bulan Maret 2015 penjualan kendaraan bermotor baru mencapai angka 282.342 unit sedangkan periode tahun lalu mencapai 328.500.
Pasar Mobil Melemah, Industri Komponen Lirik Pasar Purnajual
Jum'at, 01 Mei 2015 | 14:39 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Mesin Buas! Ford Ranger Raptor 3.0L V6 Gasoline A/T Menggebrak GJAW 2024
25 November 2024 | 18:03 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Otomotif | 21:00 WIB
Otomotif | 20:20 WIB
Otomotif | 20:00 WIB
Otomotif | 19:59 WIB
Otomotif | 19:29 WIB
Otomotif | 19:18 WIB
Otomotif | 19:07 WIB
Otomotif | 19:00 WIB
Otomotif | 17:56 WIB
Otomotif | 17:35 WIB