Suara.com - Mobil nirawak diprediksi akan berkembang pesat sebagai sistem asisten pengendara. Pabrikan otomotif seperti Daimler, BMW, serta Audi, bahkan sudah memperkenalkan mobil yang bisa berkendara sendiri dengan jarak jauh tanpa adanya intervensi manusia.
Analis dari Exane BNP Paribas memprediksi, pasar mobil nirawak akan mencapai angka US$25 miliar pada tahun 2020, dengan "kepintaran kendaraan" sebagai kunci pembeda. Namun, karena masalah regulasi, kendaraan ini diprediksi baru mulai beroperasi setelah 2025 atau 2030.
Sebagaimana ditulis Reuters, perkembangan teknologi ini tidak hanya "menguntungkan" pabrikan mobil saja, namun juga para pengembang perangkat lunak yang berkaitan dengan kendaraan nirawak. Mulai dari pemetaan, jasa pengisian baterai mobil, hingga perangkat lunak berbagai mobil, dinilai bisa diuntungkan.
"Mobil nirawak adalah permainan software," ungkap salah satu sumber di industri otomotif, kepada Reuters.
Apple, salah satu yang digaungkan akan ikut mengembangkan mobil nirawak, bahkan disebut lebih fokus pada pengembangan teknologi. Mereka disebut enggan membangun kerja sama dengan perusahaan otomotif yang sudah ada. Dengan kata lain, Apple justru lebih memilih untuk "membajak" para ahli dari para pabrikan otomotif.
Sementara itu Audi, bahkan disebut sudah memiliki dan menguji coba kendaraan yang bisa berkendara sendiri. Lain lagi halnya dengan Ford, yang disebut sudah mulai bekerja sama dengan kampus untuk juga mengembangkan teknologi yang sama.
Teknologi Nirawak, Evolusi Baru Dunia Otomotif
Senin, 16 Februari 2015 | 13:01 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Geely Kembali Kirim Satelit Pemandu Mobil Nirawak ke Luar Angkasa
03 Februari 2024 | 18:03 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Otomotif | 20:25 WIB
Otomotif | 20:15 WIB
Otomotif | 19:00 WIB
Otomotif | 17:31 WIB
Otomotif | 17:30 WIB
Otomotif | 17:12 WIB
Otomotif | 17:06 WIB
Otomotif | 17:00 WIB