Suara.com - Tahun 2014 lalu, Nissan dilaporkan berhasil mencatatkan penjualan sebanyak 40.000 unit di Indonesia.
Segmen MPV, yakni Nissan Livina, masih menjadi tulang punggung penjualan merek ini di Indonesia, yang mencapai 50 persen dari total penjualan.
Untuk tahun 2015 ini, General Manager Marketing Strategy & Product Planning PT Nissan Motor Indonesia (NMI), Budi Nur Mukmin, menyebut bahwa pihaknya hanya menargetkan pencapaian sama seperti tahun lalu.
"Tahun ini berat," katanya di Jakarta, baru-baru ini.
Budi menilai bahwa beberapa parameter ekonomi nasional saat ini "kurang berpihak" pada sektor industri otomotif. Parameter seperti nilai tukar mata uang dan suku bunga yang naik, menurutnya membuat konsumen melakukan penundaan pembelian mobil.
"Dan kalau suku bunga dan nilai tukar rupiah bergejolak, imbasnya juga suku cadang (spare parts) itu naik harga. Orang akan semakin pikir-pikir untuk beli mobil," paparnya.
Sementara soal porsi kontribusi, Budi yakin Nissan X-trail yang baru diluncurkan September lalu, ke depan bisa meningkat bahkan "melibas" kontribusi Livina.
"Tahun ini Livina kontribusinya tidak akan sebesar tahun lalu, karena penjualan X-trail kan akan full satu tahun," tandasnya.
Tahun Ini, Nissan Tak Berani Pasang Target Tinggi
Jum'at, 13 Februari 2015 | 14:22 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Masa Depan Suram? Nissan PHK Ribuan Karyawan di Tengah Krisis
23 November 2024 | 18:38 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Otomotif | 21:01 WIB
Otomotif | 21:00 WIB
Otomotif | 20:25 WIB
Otomotif | 20:00 WIB
Otomotif | 19:21 WIB
Otomotif | 19:00 WIB
Otomotif | 18:54 WIB
Otomotif | 18:05 WIB
Otomotif | 18:03 WIB
Otomotif | 17:56 WIB