Program LCGC Dinilai Sudah Libatkan Unsur Transfer Teknologi

Selasa, 10 Februari 2015 | 20:55 WIB
Program LCGC Dinilai Sudah Libatkan Unsur Transfer Teknologi
Ilustrasi industri otomotif. [Shutterstock/Rainer Plendl]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengembangan Divisi Research and Development (R&D) di produsen-produsen otomotif yang ada di Indonesia, sudah dianggap sebagai sebuah bentuk transfer teknologi. Salah satu program yang dianggap fokus pada transfer teknologi adalah program Low Cost Green Car (LCGC) yang sudah berjalan sejak tahun 2013 silam.

"LCGC itu kan menekankan pada transfer teknologi," ungkap Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Sudirman MR, di Jakarta, Selasa (10/2/2015).

Sudirman menyebut bahwa transfer teknologi juga bisa dilakukan dengan memaksimalkan penggunaan kandungan lokal dalam kendaraan.

"Jadi tidak hanya melalui persen kandungan lokal yang dipakai, tapi juga melokalkan komponen per komponen. Itu juga bentuk transfer teknologi," katanya.

Pada program LCGC, pemerintah menurut Sudirman, sudah menggarisbawahi soal penggunaan kandungan lokal dalam kendaraan secara bertahap, mulai dari 20 persen hingga lebih dari 80 persen pada tahun kelima.

Tidak hanya soal kandungan lokal, menurut Sudirman lagi, LCGC juga dibuat dan diproduksi dalam negeri, serta pengembangan desainnya pun diharapkan melibatkan teknisi dalam negeri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI