Suara.com - Mobil nasional bisa berkembang jika mobil tersebut diterima oleh konsumen atau masyarakat. Menurut Ketua IV Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Rizwan Alamsjah, perkembangan mobil nasional bukan ditentukan oleh pabrikan atau produsen.
"Semua itu tergantung konsumen. Kendaraan bisa berkembang kalau masyarakat menerima kendaraan tersebut," katanya di Jakarta, Jumat (6/2/2015).
Dia mencontohkan nasib truk nasional Perkasa yang hanya bertahan sebentar karena tidak banyak dibeli atau digunakan oleh konsumen.
Biasanya, lanjut Rizwan, yang menjadi masalah adalah ketersediaan suku cadang yang tidak merata bahkan sulit didapat serta kenyamanan kendaraan tersebut.
"Ya ada saja masalahnya waktu itu. Mulai dari susah mencari suku cadang sampai kendaraannya berat. Jadi tidak ada yang beli. Kalau sudah begitu kan mati," katanya.
Perihal mobil nasional yang dicanangkan oleh pihak Proton dan PT. Adiperkasa Citra Lestari, Rizwan enggan berkomentar.
"Kalau itu saya tidak mau komentar. Kalau memang masuk ya kami sebagai produsen kan jadi seperti pesaing saja nantinya," katanya.
Nasib Mobil Nasional Ditentukan oleh Konsumen
Sabtu, 07 Februari 2015 | 15:10 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Nasib Mobil Esemka Kini, Digadang-gadang Jadi Mobnas Hingga Disebut Mobil Gaib
23 September 2024 | 17:42 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Otomotif | 17:00 WIB
Otomotif | 16:48 WIB
Otomotif | 15:30 WIB
Otomotif | 14:34 WIB
Otomotif | 14:30 WIB
Otomotif | 14:08 WIB
Otomotif | 13:14 WIB
Otomotif | 12:00 WIB