Suara.com - Pemerintah memang menggalakkan penggunaan komponen lokal sehingga bisa meningkatkan putaran ekonomi untuk para industri komponen lokal di Indonesia.
Namun, menurut Presiden Direktur PT. Astra Daihatsu Motor, Sudirman M. R., pihaknya kesulitan untuk ikut serta mengembangkan komponen lokal.
"Kami kesulitan untuk mendapatkan bahan baku," kata Sudirman di plant Astra Daihatsu Motor, Karawang, baru-baru ini.
Dia menyebut bahwa 90 persen bahan baku untuk komponen masih didapatkan secara impor. Dengan demikian, harga yang ditawarkan pun tidak bisa bersaing dengan komponen impor yang sudah jadi.
"Di Indonesia ada bea masuk untuk beberapa item tidak seperti di Thailand yang sudah 0 persen," katanya.
Namun, katanya, untuk tahun 2017 nanti, Krakatau Steel sudah bisa menyediakan bahan baku untuk komponen industri otomotif.
Tidak hanya itu, dia juga berharap bahwa industri komponen tidak hanya mengandalkan desain yang yang diberikan oleh pihak pabrikan atau process base.
Dia menyebut bahwa sebaiknya industri komponen juga melakukan inovasi dan Research and Development untuk komponen mereka.
"Sehingga bisa product base juga. Kami pun terbuka untuk hal seperti itu," katanya.
Hingga kini, ADM sudah menggunakan 206 suplier untuk tier pertama dan 1030 untuk tier kedua.
"Totalnya kami menggunakan sekitar 1.300 an suplier lokal," katanya.