Suara.com - Volume ekspor kendaraan roda dua Indonesia terhitung masih kecil. Angkanya bahkan kurang dari 1 persen. Menurut Wakil Ketua I Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Yohannes Loman, ada beberapa alasan ekspor kendaraan roda dua terhitung kecil dibandingkan dengan konsumsi dalam negeri.
"Perbedaan selera masing-masing negara," katanya.
Dia menyebut masing-masing negara memiliki preferensi jenis kendaraan yang menjadi favorit. Untuk negara seperti India, Loman menyebut pasarnya lebih menyukai bentuk motor laki-laki dengan harga murah.
Sedangkan pasar Cina yang banyak dipilih adalah jenis motor bebek. Untuk wilayah Eropa, motor besar lebih banyak dipilih konsumen.
"Dan Indonesia sendiri jenis skutik yang lebih dominan," katanya.
Tidak hanya jenis selera motor yang harus diperhatikan, yang menjadi tantangan besar bagi pabrikan adalah pendukung infrastruktur logistik di Indonesia.
"Kebutuhan logistik juga masih kurang," katanya.
Pilihan satu-satunya untuk mengirim kendaraan tersebut yakni harus melewati Pelabuhan Tanjung Priok. Karena jaraknya yang jauh dari kawasan pabrik di Karawang, waktu dan biaya juga semakin tinggi.
"Kami perlu dukungan logistik agar pengiriman dan distribusi produk semakin mudah," katanya.
Ekspor Motor Masih Kecil, Ini Penyebabnya
Sabtu, 22 November 2014 | 17:39 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Ekspor Motor Indonesia Naik, Penjualan Dalam Negeri Malah Turun
14 Maret 2024 | 23:04 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Otomotif | 21:00 WIB
Otomotif | 20:35 WIB
Otomotif | 20:00 WIB
Otomotif | 19:03 WIB
Otomotif | 18:21 WIB
Otomotif | 18:15 WIB