Mobil Murah Dipertahankan untuk Hadapi Pasar Bebas

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 21 November 2014 | 20:40 WIB
Mobil Murah Dipertahankan untuk Hadapi Pasar Bebas
Agya, salah satu mobil murah bikinan Toyota (suara.com/Kurniawan Mas'ud).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Program mobil murah dan hemat energi atau LCGC yang dicanangkan pemerintah tahun 2013 lalu akan tetap dipertahankan, demikian dikatakan Menteri Perindustrian, Saleh Husin.

Sebelumnya kebijakan yang diambil di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu dikritik akan menyebabkan kemacetan di Jakarta. Salah satu pengkritik keras kebijakan itu adalah Presiden Joko Widodo, yang ketika itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Tetapi setelah kini memerintah, kebijakan itu justru dipertahankan oleh Jokowi, sapaan akrab Joko. Menteri Saleh mengatakan ada alasan dibalik keputusan yang berubah 180 derajat itu.

"Karena menjelang Asean Free Trade Area (AFTA)," kata Saleh di Karawang, Jawa Barat, Jumat (21/11/2014).

Program mobil murah, menurut Saleh, merupakan salah satu program yang bisa mendukung pertumbuhan industri otomotif dalam negeri dan persaingan antarpabrikan otomotif di kawasan Asia Tenggara.

Dia menjelaskan dengan memiliki produk asli Indonesia, kendaraan sejenis dari negara lain seperti Thailand diharapkan lebih sulit masuk ke pasar Indonesia.

"Salah satunya itu. Kembangkan produk mobil murah agar produk dari negara luar tidak masuk ke Indonesia," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI