Tak Aman, Nissan Diminta Tak Jual Datsun GO

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 07 November 2014 | 04:02 WIB
Tak Aman, Nissan Diminta Tak Jual Datsun GO
New Datsun Go Panca saat 'soft launch' di Empirica SCBD, Jakarta, Rabu (20/8) lalu. [Suara.com/Adrian Mahakam]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Organisasi penguji keamanan mobil di dunia meminta Nissan untuk menarik mobil-mobil Datsun yang dijual di India, karena mobil itu tidak bisa melindungi pengendara dan penumpangnya saat terjadi kecelakaan.

Max Mosley, ketua New Car Assesment Program (NCAP), dalam suratnya kepada bos Nissan, Carlos Ghosn, meminta agar Datsun GO tak lagi dijual di India, karena hasil uji tabrakan yang mengkhawatirkan.

Sebelumnya hasil uji terhadap Datsun GO yang diungkap ke publik awal pekan ini menunjukkan bahwa mobil itu sangat rapuh. Jika terjadi tabrakan depan dalam kecepatan tinggi, maka peluang penumpang untuk selamat sangat kecil.

Dalam ujian itu mobil melaju dengan kecepatan 64 kilometer per jam sebelum menabrak sebuah penghalang beton. Struktur mobil itu langsung hancur dan dinilai tidak stabil. Tidak adanya airbag di kabin kemudi, berarti kepala pengemudi akan langsung menghantam lingkar setir saat tabrakan terjadi.

Akibatnya NCAP tidak memberi satu pun bintang bagi Datsun GO. Nilai maksimal dalam ujian itu adalah lima bintang. Jika ada mobil yang meraih lima bintang, itu artinya fitur keselamatan mobil tersebut sudah bisa meminimalisasi cedera yang dialami pengendara jika kecelakaan terjadi.

Tetapi menurut Mosley, alasan utama ia meminta Datsun tidak lagi dijual adalah rangka mobil yang sangat rapuh. Menurut dia, bahkan jika Datsun memasang airbag, pengemudi tetap akan terluka para atau bahkan meninggal jika terjadi tabrakan.

Di negara maju seperti Inggris, sebuah mobil baru bisa dijual bebas jika memperoleh empat bintang dari NCAP.

Adapun Nissan, dalam tanggapan resminya, mengatakan bahwa Datsun GO sudah memenuhi semua persyaratan dan aturan keselamatan kendaraaan di India. (The Guardian)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI