Suara.com - Tas daypack yang dipakainya hari itu, diakuinya berbeda dengan tas yang biasa dia bawa. Bahkan, dia mengeluh karena tas kesukaannya terpaksa ditinggal dikantornya di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan.
Tas tersebut memang punya 'peran' berbeda bagi Chief Marketing Officer PT. TVS Motor Company Indonesia, Herry Budijanto Dragono. Untuknya, tas tersebut merupakan tas ajaib yang bisa menarik perhatian tidak hanya konsumen tapi juga orang yang bertemu dengannya.
"Tas kebanggaan saya ketinggalan di kantor. Saya malah bawa tas ini," kata Herry dalam obrolan dengan suara.com baru-baru ini.
Tas kesayangannya tersebut, berisi segala barang yang menjadi salah satu hobinya yakni sulap. Namun bukan berarti Herry tidak bisa mempertontokan kepiawaiannya dalam bermain sulap.
Bagi bapak satu anak ini, sulap bukan hanya menjadi sebuah hobi semata namun juga menjadi jalan hidup serta proses berpikir.
"Sulap itu mengajarkan banyak hal," katanya.
Lelaki kelahiran Surabaya, 7 September 1966 ini menganggap sulap sebagai dasar berpikir berbeda dari yang lain atau out of the box. Dengan pola berpikir tersebut, dia banyak melakukan terobosan saat memulai bekerja di PT. Astra International.
Meski Herry yang lulusan Jurusan Teknologi Pangan Universitas Udayana ini harus bekerja di bidang marketing produk Honda, namun dengan keinginan bekerja out of the box, dia pun tetap mampu mengaplikasikan hasil pendidikannya menjadi sebuah strategi pemasaran.
"Saya jadi bisa mendekati warga lewat pemanfaatan pangan. Dari situ saya memperoleh kepercayaan dari masyarakat dan dengan sendirinya percaya juga dengan produk saya," katanya.
Dia bahkan berkelakar bahwa pendekatan sosio-marketing yang dilakukannya tidak akan bisa dilakukan oleh para lulusan ekonomi atau pemasaran.