Suara.com - Teknologi yang disediakan dalam dunia otomotif kini semakin berkembang. Salah satunya adalah dengan berbagai sistem pengendalian informasi dan hiburan, yang pada dasarnya bertujuan untuk memudahkan pengemudi.
Namun, sistem tersebut ternyata memiliki dampak yang jauh lebih berbahaya, meski seharusnya pengemudi tidak perlu lagi melepaskan mata dari jalan dan menjauhkan tangannya dari kemudi.
Seperti dilansir Associated Press (AP), dua hasil penelitian yang dilakukan oleh AAA Foundation for Traffic Safety dan dari University of Utah, menyebutkan bahwa sistem ini rawan kesalahan, sehingga membutuhkan konsentrasi lebih dari si pengemudi.
Penelitian dilakukan terhadap beberapa merek yang sudah bekerja sama dengan Apple dan Google, seperti Chevrolet, Chrysler, Ford, Hyundai dan Mercedes. Menggunakan responden sebanyak 162 mahasiswa dan relawan lain, penelitian dilakukan dalam tiga situasi, yakni laboratorium, simulator dan di dalam mobil.
Teknologi tersebut memang membuat pengemudi bisa berkirim pesan, menelepon, bernavigasi, hingga mengunggah ke media sosial dan mengatur lagu kesukaan, tanpa harus melepas mata dan tangan dari jalanan dengan sistem aktivasi suara.
Dari hasil studi ini, aplikasi Siri pada Apple mendapat nilai terburuk, karena pengemudi yang menggunakannya dalam simulator menabrak belakang mobil lain sebanyak dua kali. Menanggapi hal ini, juru bicara Apple menyebut bahwa penelitian tersebut tidak menggunakan CarPlay atau Siri Eyes Free, yang memang didesain untuk penggunaan di dalam mobil.
Sementara, MyLink dari Chevrolet mendapat nilai terburuk di antara sistem hiburan. Adapun ketiga merek lainnya yakni Mercedes, Ford dan Chrysler, juga terhitung tidak aman dibandingkan ketika pengemudi langsung menggunakan ponsel tanpa sistem aktivasi suara.
"Kami terus melihat permintaan atas pengembangan teknologi dari konsumen untuk mengakses musik dan panggilan. Dan kami terus mencari cara terbaik agar bisa memenuhi hal tersebut," ungkap juru bicara Chevrolet, Annalisa Bluhm.
Pada masing-masing tes, pengemudi bahkan harus lebih berkonsentrasi pada pelafalan untuk melakukan panggilan, karena teknologi tersebut kerap membuat panggilan atau pengiriman pesan yang salah.
"Ketika sistemnya semakin rumit, seperti mengirim pesan atau mengunggah ke Facebook, beban kerjanya akan semakin tinggi dan semakin bahaya dilakukan sambil mengemudi," ujar David Strayer, Profesor Psikologi dari Universitas Utah yang juga melakukan penelitian.