Suara.com - Karya anak bangsa Indonesia, termasuk di dunia otomotif, sudah tentu patut diapresiasi. Salah satunya adalah dalam terobosan pembuatan mobil listrik, yang saat ini turut dipamerkan di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014, tepatnya di Hall A2 Assembly JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Kunto selaku Manajemen Kupu-Kupu Malam Auto Custom mengatakan, awal konsep pembuatan mobil listrik tersebut adalah atas permintaan riset Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan kepada pihaknya, untuk merancang mobil listrik buatan Indonesia.
"Awal konsepnya atas permintaan Pak Dahlan kepada Kupu-Kupu Malam selaku wadah modifikasi mobil, untuk melakukan riset pembuatan mobil listrik buatan Indonesia," kata Kunto kepada suara.com, di booth Kupu-Kupu Malam IIMS 2014, di Hall A Assembly JIExpo, Jakarta, Selasa (23/9/2014).
Kunto pun menjelaskan, ada lima orang Indonesia yang akhirnya tergabung dalam Tim Kupu-Kupu Malam di Yogyakarta, dalam merancang mobil tersebut. Biaya pembuatannya sendiri ditaksir mencapai Rp1,5 miliar, yang didapat melalui dana pribadi Dahlan Iskan. Terkait komponen, Kunto menjelaskan bahwa mobil listrik ini menggunakan tiga komponen, masing-masing yaitu controller, motor listrik, serta baterai.
"Total komponen 75% buatan sendiri. Salah satunya adalah baterai sebagai komponen utama pembuatan mobil listrik. Sedangkan 25% sisanya masih impor, yang di dalamnya ada dua komponen utama yaitu controller dan motor listrik," paparnya.
Untuk sistemnya, Kunto pun menjelaskan bahwa mobil ini menggunakan motor listrik sebagai penggerak berkapasitas 135 kw, dengan kapasitas baterai full bisa menempuh jarak 250 km. Sementara untuk sistem pengecasan ada dua tipe, yaitu sistem Portabel yang bisa dibawa kemana-mana namun memakan waktu lama, serta "Fast Charging 3 Pass" yang dalam 3-4 jam bisa penuh sejak kondisi habis tapi tidak bisa dibawa kemana-mana.
Dijelaskan Kunto pula, dalam ajang IIMS 2014 ini, mobil listrik yang mereka pamerkan adalah Gendhis dan Selo, sebagai hasil riset kedua dalam inovasi mobil listrik mereka. Gendhis disebut menggunakan motor listrik EVD130LV, baterai 110 shell, tipe rangka Ladder Frame, Double Wishbone sebagai suspensi depan dan Semi Trailling Arm sebagai suspensi belakang, serta berkecepatan maksimum 220 km/jam.
Sementara untuk Selo, menurut Kunto pula, memiliki spesifikasi antara lain motor listrik EVD130LV, baterai 110 shell, kombinasi Channel dan Tubular Frame sebagai tipe rangka, Double Wisbone sebagai suspensi depan, serta McPherson sebagai suspensi belakang. Sayangnya, menurutnya pula, kedua mobil listrik ini masih belum bisa dipasarkan, lantaran terbentur masalah perizinan, selain juga masih butuh kesempurnaan riset dalam produksi massal nantinya.
"Kami belum bisa pasarkan lantaran terbentur perizinan pemerintah. Dan kami juga ingin kesempurnaan riset hingga dapat diproduksi massal," pungkasnya.