Infografis
Suara.com - Pameran otomotif tahunan di Tanah Air, Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014, tidak sekedar menjadi ajang unjuk mobil yang siap dijual di Indonesia, tetapi juga jadi arena pertunjukkan mobil-mobil masa depan dari merek-merek otomotif dunia.
Memang tidak semua pabrikan menunjukkan gagasan mereka tentang mobil masa depan. Hanya pabrikan-pabrikan Jepang, di IIMS 2014, yang tampaknya serius membawa purwarupa mobil-mobil berteknologi canggih untuk khalayak Tanah Air.
Toyota misalnya memamerkan FCV yang berbahan bakar hidrogen atau Honda NSX Concept II yang dipacu dengan tiga motor listrik sekaligus, memberikan gambaran bagi masyarakat Indonesia tentang konsep mobilitas dunia di mata para produsen kendaraan.
Berikut adalah daftar tujuh mobil konsep paling menarik di IIMS 2014 ala suara.com:
1. Toyota FT1
Toyota, yang mengisi ruang di Hall D Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, tampil sebenarnya tampil dengan tiga mobil konsep. Tetapi yang paling agresif adalah FT1, yang oleh Presiden Direktur Toyota Astra Motor - agen pemegan merek Toyota di Indonesia - digambarkan sebagai kombinasi dari mobil sports dan racing.
Konsep FT1 varian Graphite untuk pertama kalinya di dunia dipamerkan di IIMS 2014. FT1 di IIMS 2014 merupakan mobil yang sama yang dikembangkan oleh pusat desain Toyota di Calty Design Research di Newport Beach, California, Amerika Serikat. Mobil ini pernah diperkenalkan pada Agustus silam oleh Toyota.
Mobil yang sama, tetapi dengan desain interior berbeda serta bercat merah, pernah dipamerkan Januari lalu di North American International Auto Show. Adapunn desain eksterior FT1 dikembangkan dengan mengambil warisan-warisan terbaik dari mobil-mobil sport Toyota seperti 2000GT, Celica, Supra, MR2, dan Scion FR-S.
2. FCV Next Generation
FCV Next Generation adalah bukti komitmen Toyota selama 20 tahun dalam mengembangkan mobil berbahan bakar alternatif, khususnya sel hidrogen. FCV Next Generation yang dipamerkan di IIMS 2014 menggunakan bahan bakar sel hidrogen yang sama sekali tidak menghasilkan emisi CO2 dan hanya akan membuang sisa pembakaran berupa uap air.
