Suara.com - BMW diketahui sedang mengembangkan versi listrik dari mobil ikonik Mini, tetapi keputusan untuk memproduksi varian anyar dari merek asli Inggris itu baru bisa diambil paling cepat setelah enam bulan mendatang.
Mobil baru itu, yang dikenal dengan nama Superleggera, sudah dipamerkan di Inggris pekan lalu. Didesain sebagai roadster dua pintu, Superleggera punya body lebih panjang dan ramping dari desain tradisional Mini yang kompak.
Peter Schwarzenbauer, anggota direksi BMW yang membawahi merek Mini dan Rolls-Royce, mengatakan pembahasan Mini bermesin listrik- yang merupakan varian kedelapan Mini - masih akan waktu beberapa bulan ke depan.
"Kami harus benar-benar serius meneliti...ada beberapa pilihan berbeda dan akan ada pertanyaan: apakah kami memproduksinya sendiri atau memberikannya kepada pihak lain," kata Schwarzenbauer kepada Reuters awal pekan ini.
"Untuk mengevaluasi semua pilihan itu, menurut saya kami butuh waktu setidaknya enam bulan," imbuh Schwarzenbauer yang ditemui di Oxford, Inggris.
Mini sudah mengalami beberapa reinkarnasi dan kepemilikan merek itu juga sudah beberapa kali berpindah tangan, sejak didirikan pada 1959. Pada 2001 merek Mini diluncurkan kembali di bawah kepemilikan BMW.
BMW memproduksi 303.177 Mini pada 2013 di pabrik-pabriknya di Oxford, Inggris bagian selatan, di Belanda, dan di Graz, Austria.
Menurut Schwarzenbauer, BMW kini sedang mempertimbangkan untuk mengurangi atau menambah varian Mini yang sekarang sudah tujuh tipe.
Ada dua kemungkina utama, imbuh Schwarzenbauer. Pertama menambah line up Mini menjadi sepuluh atau menguranginya hingga tinggal lima varian saja.
Jika dikurangi, Schwarzenbauer menjelaskan, maka BMW akan fokus untuk mengembangkan merek-merek yang unik, meski tidak menepikan peluang untuk kembali memperkenalkan model baru. (Reuters)