Suara.com - Merk mobil asal Italia, Abarth, memang baru akhir tahun lalu ikut memanaskan persaingan pasar otomotif Indonesia. Namun begitu, CEO Abarth Indonesia, Viyata Devi menyebut, pihaknya sudah menyiapkan strategi.
Devi mengungkapkan bahwa strategi penetrasi pasar yang mereka lakukan adalah berupa pengenalan produk terlebih dahulu. Hanya saja, dia menyatakan lebih banyak melakukan lewat jalur "below the line".
"Kami perkenalan produk langsung ke konsumen melalui komunitas," kata Devi di Jakarta, baru-baru ini.
Dikatakan Devi, komunitas yang dipilihnya antara lain adalah komunitas superbike, sport, serta motor besar. Komunitas tersebut dikumpulkan dalam sebuah acara bernama Abarth Station.
Devi menyebut bahwa meski komunitas yang diundang merupakan komunitas roda dua, namun komunitas tersebut pada dasarnya juga merupakan komunitas pecinta otomotif.
"Target kami secara spesifik sebenarnya adalah komunitas sport," katanya.
Devi menyampaikan bahwa sejauh ini pihaknya sudah melakukan acara tersebut di Jakarta dan Bali. Dalam waktu dekat, mereka pun berencana akan menggelar acara yang sama di Semarang, Surabaya, serta Makassar.
"Disesuaikan dengan agenda otomotif mereka," katanya.