Suara.com - Bagaimana jika Anda tidak lagi memerlukan investasi besar pada pabrik dan perakitan untuk membuat mobil? Bagaimana jika konsumen bisa memilih sendiri desain mobil, yang lantas diproduksi lewat mesin seperti dalam film Star Trek?
Itulah yang belakangan sibuk dilakukan di Oak Ridge National Laboratory, di mana sebuah printer 3D mencetak sebuah mobil, yang akan mengubah cara kerja industri otomotif secara radikal.
"Ini adalah perjanjian yang besar," kata Presiden Center of Automotive Research, Jay Baron.
"Mereka mencari fleksibilitas pembuatan mobil. Mobil yang lebih ringan serta mengurangi harga peralatan. Ini akan menjadi teknologi pengubah yang bisa digunakan untuk teknologi lain, dan konsumen bisa mendapat lebih banyak pilihan," katanya.
"Print 3D sedang terkenal," kata James, teknisi yang "mencetak" mobil di Oak Ridge untuk perusahaan Local Motors asal Phoenix.
"Ini seperti revolusi komputer era tahun 80-an. Kami tidak tahu apa yang bisa dilakukan teknologi ini nantinya," katanya.
Proyek ini disebut merupakan bagian dari upaya Oak Ridge untuk kembali menghidupkan manufaktur Amerika Serikat (AS), sekaligus meningkatkan kemandirian energi --sebuah tugas yang diberikan oleh Departemen Energi AS.
"Kami sedang berusaha agar printer 3D ini layak untuk manufaktur," kata peneliti Brian Post pula di Oak Ridge. "Ini sedikit lebih memakan biaya dibandingkan dengan manufaktur tradisional," katanya.
Proses pembuatan mobil ini memang masih berjalan jauh lebih lama dibandingkan dengan manufaktur tradisional. Namun secara biaya, efisiensi dan rincian, teknologi ini tampaknya sudah mengimbangi beberapa perusahaan. Printer 3D ini sendiri mengandalkan material bubuk, serta menggunakan laser, sinar elektron atau metode lainnya untuk memadatkan, yang dibutuhkan oleh produk. Material lainnya bisa digunakan kembali.
Metode ini dinilai mengurangi limbah secara drastis dibanding mesin tradisional yang menggiling dan melakukan bor. Belakangan diketahui, pabrik pesawat bahkan sudah memutuskan untuk menggunakan printer 3D. Terutama ketika bahan titanium yang mahal bisa dikurangi dalam jumlah banyak, hingga mencapai 2 persen dari 30 persen saat proses pembentukan.