Hummer Bermesin Hidrogen, Tunggangan Andalan Schwarzenegger

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 14 Juli 2014 | 17:21 WIB
Hummer Bermesin Hidrogen, Tunggangan Andalan Schwarzenegger
Ilustrasi mobil merek Hummer (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Arnold Schwarzenegger, aktor yang beken setelah bermain di film "Terminator: Genesesis" (1984), rupanya punya cita rasa yang tidak terlalu mengejutkan soal kendaraan.

Terkenal sebagai aktor laga dan sempat berkarier sebagai binaragawan, lelaki berusia 66 tahun itu rupanya menggemari mobil-mobil kekar. Baru-baru ini, misalnya, dia terlihat menunggangi Hummer di Los Angeles, Amerika Serikat.

Hanya saja, mobil tunggangan mantan gubernur California, AS itu sudah dipreteli. Mesinnya yang biasa boros bensin, kini diganti dengan mesin berbahan bakar sel hidrogen. Lebih ramah lingkungan.

Schwarzenegger memang dikenal sebagai tokoh pejuang lingkungan hidup di sela-sela kesibukannya di bidang seni dan politik. Ada yang unik soal Hummer berbahan bakar hidrogen milik Schwarzenegger.

Mobil itu dibelinya pada 1992, saat pertama kali Hummer diproduksi untuk kegunaan sipil selain militer. Dia salah satu warga sipil pertama yang memilik Hummer.

Hanya saja dengan bobot 2.900 kg dan lebar 2,1 meter, mobil itu dianggap terlalu besar, boros bahan bakar, dan tidak sesuai dengan regulasi bahan bakar di AS. Dia menerima banyak kritikan.

Tetapi saat kampanye pemilihan Gubernur California 2003, Schwarzenegger membuat janji. Isinya dia akan mengubah mobil kekar yang boros bahan bakar itu menjadi mobil ramah lingkungan berbahan bakar sel hidrogen.

Benar saja, tak lama kemudian ia mengeluarkan 21.000 dolar AS (sekitar Rp244,7 juta) untuk mengonversi mobilnya menjadi mesin berbahan bakar sel hidrogen.

Setelah terpilih sebagai gubernur, dia melanjutkan dengan menandatangani pendirian stasiun pengisian bahan bakar sel hidrogen di California, yang dinamai Hydrogen Highway Networkd. Inisiatifnya itu disambut oleh pemerintah federal AS, khususnya departemen energi, yang memberinya bantuan senilai 91 juta dolar AS (sekitar Rp1,05 triliun). [Autoevolution]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI