Suara.com - PT. Astra Honda Motor, agen pemegang merek sepeda motor Honda di Tanah Air, menargetkan bahwa mulai 2015 Indonesia akan menjadi basis ekspor. Langkah itu diambil karena angka penjualan sepeda motor di Indonesia sudah cukup tinggi.
"Mestinya kami sanggup," kata Margono Tanuwijaya, Direktur Pemasaran AHM, Selasa (1/7/2014), saat ditanya wartawan tentang kesiapan Honda mengekspor sepeda motornya ke luar negeri, "Penjualan di Indonesia sudah tinggi."
Namun, Margono enggan menyebut strategi, model, dan negara tujuan ekspornya kelak. Dia hanya mengatakan sedang mempelajari pasar serta model apa yang cocok untuk penetrasi ekspor.
"Masing-masing negara berbeda soal model," kata Margono.
Dia mencontohkan bahwa negara seperti Thailand memiliki kecenderungan yang serupa dengan Indonesia yakni skutik atau motor matic. Sedangkan pasar Eropa, motor sport lah yang menjadi primadona.
Adapun di pasar dalam negeri tren penggunaan sepeda motor bebek terus turun. Dengan penurunan tersebut, Margono menyebut bahwa pasar motor bebek yang kini paling memungkinkan memenuhi pasar ekspor dan domestik.
Sedangkan pasar motor matic, jelas Margono, dengan kapasitas yang ada kini belum bisa memenuhi pasar ekspor.
"Pasar domestik saja belum cukup. Kami bisa jual 4,7 juta unit, padahal kapasitas produksi kami 4,3 juta. Pemenuhannya dengan lembur," katanya.
Untuk itu, pihaknya sudah menambah pabrik baru dengan kapasitas produksi matic mencapai 1,1 juta unit per tahun.
"Nantinya, tetap harus melihat juga perkembangan motor skutik di Indonesia dan seberapa cepat pertumbuhannya," katanya.
Hingga kini, AHM sudah memproduksi beberapa jenis sepeda motor di Tanah Air. Motor-motor yang diproduksi di fasilitas Honda itu antara lain Revo, Beat, CB, Supra, Vario, dan Verza.