Suara.com - Toyota, salah satu produsen mobil terbesar di dunia, ternyata menyimpan kisah yang cukup unik. Pada awalnya, Toyota bukanlah pabrik pembuat mobil, melainkan perusahaan pembuat mesin tenun. Namun, berkat keberanian salah seorang direkturnya, Toyota menjadi sebesar sekarang.
Sang direktur visioner itu adalah Kiichiro Toyoda. Kiichiro lahir tepat pada hari ini, 11 Juni, 120 tahun silam di Shizuoka, Jepang. Kiichiro adalah putra dari Sakichi Toyoda, pemilik perusahaan pembuat mesin tenun Toyoda Loom Works.
Sebelum wafatnya, sang ayahanda berpesan pada Kiichiro untuk melanjutkan usahanya dan memulai usaha pembuatan mobil. Saat itu, terjun ke dunia otomotif dianggap sebagai salah satu keputusan yang sangat berisiko. Namun, Kiichiro mengambil tantangan itu dan membuka pabrik mobil pada tahun 1933.
Berawal dari hanya sebuah cabang dari Toyoda Loom Works, perusahaan Kiichiro menjadi perusahaan yang berdiri sendiri dengan nama Toyota Motor Corporation pada tahun 1937. Produk mobil penumpang pertamanya diberi nama Model AA. Harga jualnya adalah 3.350 Yen, lebih murah 400 Yen dibandingkan dengan harga mobil buatan General Motors dan Ford.
Namun, perjalanan perusahaan tidaklah mulus. Kiichiro mundur dari kepemimpinan perusahaan pada tahun 1950 akibat lesunya penjualan. Keuntungan pun urung didapat. Kiichiro meninggal dunia dua tahun setelahnya. Posisinya digantikan oleh sepupunya Eiji Toyoda.
Sayang, Kiichiro tidak bisa menyaksikan pesatnya perkembangan Toyota saat ini. Pada tahun 2013, Toyota merupakan perusahaan multinasional yang mempekerjakan 333.498 karyawan. Terhitung bulan Januari 2014, Toyota masuk empat belas perusahaan dengan pendapatan terbesar.
Toyota juga tercatat sebagai produsen yang membuat lebih dari 10 juta unit kendaraan per tahunnya. Kini, Toyota memproduksi lima merek mobil, yakni Toyota, Hino, Lexus, Ranz, dan Scion. Tak cuma itu, Toyota juga mempunyai saham di Daihatsu, Isuzu, dan sejumlah industri berat lainnya.