Malaysia Juarai Lomba Mobil Kimia di Surabaya

Ririn Indriani Suara.Com
Minggu, 13 April 2014 | 03:30 WIB
Malaysia Juarai Lomba Mobil Kimia di Surabaya
Peserta dari tim ITS Surabaya melakukan pemeriksaan pada replika mobil sebelum berlangsungnya Indonesia Chemical Engineering Car Competition 2014 di Gedung Robotika ITS Surabaya, Jatim, Sabtu (12/4/2014). (Foto: Antara/M Risyal Hidayat)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mobil "Vermi Energizer 4.0" dari Universiti Teknologi Petronas (UTP) Malaysia, menjadi juara pertama dalam lomba inovasi pembuatan bahan bakar mobil dari reaksi kimia bertajuk "Indonesia Chemical Engineering Car Competition" (ICECC) 2014 di Surabaya, Jawa Timur, 11-12 April.

"Kami sedih juga, tapi itulah hasilnya. Tim Spektronics 8 dari ITS hanya menjadi juara pertama untuk 'poster presentation'. Sedangkan tim Vermi Energizer 4.0 dari UTP Malaysia menjadi juara pertama untuk ICECC," kata ketua panitia CHERNIVAL (Chemical Engineering Festival) 2014 Abdul Hadi Albar di Surabaya, Sabtu (12/4/2014) malam.

Ia menjelaskan tiga juara untuk "poster presentation" adalah tim Spektronics 7 dari ITS Surabaya, tim Vermi Energizer 4.0 dari UTP Malaysia, dan tim Raven dari Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat.

"Untuk tiga juara ICECC adalah tim Vermi Energizer 4.0 dari UTP Malaysia, tim Spektronics 8 dari ITS Surabaya, dan tim Spektronics 7 dari ITS Surabaya. Jadi, tim Spectronics 8 menjadi juara pertama poster dan juara kedua ICECC," imbuh Abdul.

Menurut dia, Final ICECC 2014 memang ada dua tahap, yaitu poster presentation di "National Ship Building Design Center" (Gedung NASDEC ITS) pada 11 April, sedangkan final "car racing performance" di Gedung Pusat Robotika ITS pada 12 April.

"Pada poster presentation, finalis mempresentasikan konsep mobil mereka dalam Bahasa Inggris di hadapan dewan juri dari kalangan akademisi dan industri, yaitu Prof Dr Ir Heru Setyawan M.Eng (ITS), Ir Munir Amsyari (Badak NGL), dan Rudi Agustriyanto ST MSc PhD (Ubaya)," jelas Abdul.

Pada "Car Racing Performance", finalis mendemonstrasikan performa mobil karya mereka dalam suatu lintasan untuk menempuh jarak 19 meter dengan membawa beban seberat 20 persen dari total berat mobil masing-masing peserta.

"Masing-masing tim memperoleh kesempatan menjalankan mobilnya pada lintasan yang ditentukan selama dua kali. Tim terbaik adalah tim yang mampu memperoleh 'error' (kesalahan) terkecil dengan menempuh jarak tepat 19 meter sambil membawa beban yang telah ditimbang sebelumnya," ujarnya.

Namun, "Car Racing Performance" itu hanya diikuti delapan finalis, yaitu Universiti Teknologi Petronas Malaysia, Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Universitas Brawijaya, Politeknik Negeri Bandung, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

"Empat tim lainnya, yakni Aluminair dan Raven dari Institut Teknologi Bandung, UPN team dari UPN Veteran Jawa Timur dan Universitas Sebelas Maret mengundurkan diri karena mengalami masalah untuk menjalankan mobilnya dengan bahan bakar yang sudah direaksikan sebelumnya oleh finalis sendiri," jelas Abdul.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI