Mengenang Tamburini, Perancang Motor Terindah di Dunia

Selasa, 08 April 2014 | 15:40 WIB
Mengenang Tamburini, Perancang Motor Terindah di Dunia
Sepeda motor Ducati 916 dan sosok Massimo Tamburini. (Motorcycle Daily/Cycle World)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Massimo Tamburini (70), salah seorang desainer sepeda motor terhebat di dunia, telah wafat beberapa hari lalu. Bagi yang belum tahu, sebagaimana dicatat situs Motorcycledaily.com, Tamburini adalah perancang Ducati 916, motor yang oleh banyak orang diakui sebagai sepeda motor terindah yang pernah ada. Lelaki kelahiran 28 November 1943 yang tinggal di San Marino, itu meninggal pada 5 April 2014 lalu, setelah dirawat beberapa bulan karena kanker paru-paru.

Salah seorang sobat dekatnya, Bruno de Prato, menuliskan di situs Cycleworld.com, bahwa Tamburini bakal dikenang sebagai salah seorang inovator terhebat dalam desain sasis sepeda motor, sekaligus juga seorang penata tampilan (stylist) yang luar biasa. Tamburini disebut memiliki anugerah kemampuan hebat di kedua tangannya, sekaligus semangat dan dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaan.

"Tapi, di atas itu semua, dia akan selalu berada di hati orang-orang yang beruntung pernah mengenalnya, sebagai seorang lelaki dengan etika dan loyalti luar biasa, seseorang yang bicara terus terang, serta sudah dikenal sikap gentle-nya," tulis De Prato.

De Prato pun mencatat, kreasi pertama Tamburini adalah sebuah revisi total motor MV Agusta 750 Sport, yang dibuatnya pada tahun 1971 dengan rangka yang ia cetak sendiri. Dia pun terus bekerja seperti itu setelah mendirikan Bimota bersama dua rekannya, Morri dan Bianchi. Awalnya, Tamburini mendesain sasis yang memiliki batang diagonal kembar. Lalu ia pun menyempurnakan konsep suspensi belakang monoshock.

Setelah harus mengalami pengkhianatan rekannya, Tamburini lantas meninggalkan Bimota. Dia kemudian dipekerjakan oleh Claudio Castiglioni, pimpinan Cagiva Group, di mana MV Agusta dan Ducati termasuk di dalamnya. Di sanalah dia kemudian menghasilkan rancangan Paso 750, serta karyanya yang paling diakui, Ducati 916 --sebuah karya yang disebut De Prato sebagai "landmark yang tak terlampaui dalam desain superbike". Sementara, dua karya terakhirnya yang tercatat adalah MV Agusta F4 Brutale, serta F3 675.

Melalui catatan De Prato pula diketahui, penyakit Tamburini sebenarnya berawal pada November tahun lalu, ketika dia mengalami demam yang lantas berlanjut dengan batuk berat. Saat itulah baru sang desainer coba melakukan check-up, sebelum lantas diketahui ia mengidap kanker paru-paru. Sejak itu, Tamburini pun harus menjalani perawatan intensif, yang meski dilakukan di salah satu fasilitas medis terbaik dengan teknologi terlengkap di Italia, nyatanya tak juga mampu menyelamatkan nyawanya. (Cycleworld.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI