Suara.com - Nama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi baru-baru ini kembali menjadi sorotan publik, bukan karena kebijakan atau program kerja yang dijalankannya, melainkan karena salah satu mobil mewah miliknya tercatat belum melunasi kewajiban pajak kendaraan bermotor.
Fakta ini sontak menjadi perhatian masyarakat, terutama karena besaran tunggakan pajaknya yang mencapai puluhan juta rupiah.
Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2024, Dedi Mulyadi memang melaporkan kepemilikan tujuh unit alat transportasi dan mesin.
Di antara aset tersebut, terdapat tiga mobil mewah, salah satunya adalah Lexus 4X4 AT yang ia beli pada tahun 2023 dengan dana pribadi senilai Rp1.950.000.000.
Mobil ini menjadi sorotan setelah diketahui memiliki tunggakan pajak sebesar Rp42.233.200 per 21 April 2025.
Berdasarkan data dari laman Informasi Data Kendaraan dan Pajak Kendaraan Bermotor Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Lexus milik Dedi Mulyadi tersebut tercatat masih menggunakan pelat nomor B 2600 SME, dengan nilai jual kendaraan mencapai Rp1.924.000.000.
Menanggapi informasi yang menyebar di media, Dedi Mulyadi tidak menampik adanya tunggakan pajak tersebut. Sebaliknya, ia menyampaikan permohonan maaf dan memberikan penjelasan secara terbuka melalui akun TikTok pribadinya.
Dalam sebuah video santai yang diambil saat dirinya berjalan sore, Dedi Mulyadi menyampaikan klarifikasi kepada publik terkait tunggakan pajak tersebut. Ia menjelaskan bahwa mobil Lexus miliknya masih menggunakan pelat nomor Jakarta karena belum selesai proses mutasi ke Jawa Barat.
Hal ini, menurut Dedi Mulyadi, berkaitan dengan status kendaraan yang masih dalam masa kredit dan di bawah pengawasan pihak leasing.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Respons Kasus Oriental Circus Indonesia : Sebut Tindakan Tidak Manusiawi
“Ada berita juga menarik, mobil Lexus atas nama Deddy Mulyadi masih nunggak pajak. Saya sampaikan bahwa mobil itu bernomor Jakarta dan karena itu masih kredit, belum lunas, maka saya akan melakukan mutasi ke Jawa Barat karena sebagai Gubernur Jawa Barat tidak elok rasanya kalau saya menggunakan nomor Jakarta,” ujar Dedi Mulyadi seperti Suara.com kutip pada Kamis (24/4/2025).