Kata Cak Imin Soal Wacana Gelar Pahlawan untuk Soeharto: Kita Pasrah

Rabu, 23 April 2025 | 19:48 WIB
Kata Cak Imin Soal Wacana Gelar Pahlawan untuk Soeharto: Kita Pasrah
Menteri Koordinasi Pemberdayaan Manusia (PM) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. (Suara.com/Lilis)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pemberdayaan Masyatakat, Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, menyerahkan kepada kementerian terkait soal rencana pemberian gelar pahlawan nasional kepada Presiden kedua RI Soeharto.

Cak Imin meminta kementerian terkait perlu mempertimbangkan soal rencana pemberian gelar pahlawan.

"Ya tentu kementerian terkait, baik itu Kemensos, Kemenkopolkam, kemudian Dewan Kehormatan dan Jasa benar-benar mempertimbangkan seluruh masukan-masukan yang ada," kata Cak Imin di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (23/4/2025).

Ia menyampaikan, terkait rencana hal tersebut diserahkan kepada kementerian di bawahnya.

"Kita pasrah, kita serahkan pada mereka," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden ke-2 RI Soeharto kekinian ada yang mengusulkan untuk diangkat menjadi pahlawan nasional. Pengusulnya adalah dari kalangan masyarakat.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf menjelaskan bahwa alur pengusulan nama Soeharto awalnya disampaikan masyarakat lewat acara seminar.

“Masukan dari masyarakat lewat seminar, dan lain sebagainya. Nah, setelah seminar selesai, ada sejarawannya, ada tokoh-tokoh setempat, dan juga narasumber lain yang berkaitan dengan salah seorang tokoh yang diusulkan jadi pahlawan nasional,” ujar Saifullah usai menghadiri halalbihalal Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) di Jakarta, Minggu (20/4) malam.

Menteri yang akrab disapa Gus Ipul ini mengatakan bahwa bila usulan tersebut diterima oleh bupati/wali kota, maka akan disampaikan kepada gubernur.

Baca Juga: Cak Imin Bantah Kode Prabowo Soal 'Rapatkan Barisan' untuk Pemilu 2029, Ini Penjelasannya

“Setelah itu, nanti prosesnya naik ke atas, ke gubernur. Ada seminar lagi, setelahnya baru ke kami (Kemensos),” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI