"Itu sudah menjadi tekad saya, dan tekad kita semuanya. Saya juga sampaikan kepada Pak Prabowo, yang penting buat saya Pak, partai saya besar. Itu yang paling penting," ujar Zulhas.
Ia merasa partainya juga memiliki kekuatan cukup besar dalam memperebutkan kursi cawapres. Karena itu, posisi RI 2 ini perlu dibahas lagi dengan pihak terkait di koalisi nanti.
"Kalau capres silakan. Kalau wapres, kita bicara. Iya kan? Kita bicara. Jadi saudara-saudara, kita lihat kekuatan kita seperti ini. Yang terlihat saja, saudara saksikan," ungkapnya.
Zulhas menyatakan PAN adalah partai terbuka. Para kader yang berkeinginan menjadi pendamping Prabowo juga diperbolehkannya berjuang.
"Jadi memang di PAN itu terbuka, kader kader pan dari manapun dan menteri-menteri silahkan kalau punya keinginnan kalau punya kesungguhan siapapun bisa bertarung untuk jadi wapres, PAN itu begitu memang terbuka, kalau Presiden kan sudah clear tuh," pungkasnya.
Kerja Dulu untuk Rakyat

Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto menanggapi kabar bahwa Partai Amanat Nasional (PAN) akan kembali mendukungnya di Pemilu Presiden (Pilpres) 2029 mendatang.
Prabowo menekankan bahwa saat ini fokus utama dirinya adalah bekerja untuk kepentingan rakyat.
"Ah nanti lah itu ya. Kita kerja dulu untuk rakyat ya," ujar Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/4).
Baca Juga: Presiden Prabowo Instruksikan Menterinya Rapatkan Barisan, Eddy Soeparno PAN: Saya Kira Sangat Lazim
Pertanyaan tersebut muncul seiring spekulasi politik mengenai koalisi partai pendukung pemerintah di pilpres mendatang.