Hashim Temui Tony Blair, Fokus Bahas Teknologi AI hingga Pembangkit Nuklir Modular

Selasa, 22 April 2025 | 17:56 WIB
Hashim Temui Tony Blair, Fokus Bahas Teknologi AI hingga Pembangkit Nuklir Modular
Utusan khusus Presiden Prabowo Subianto untuk Perubahan Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo bersama Wakil Ketua MPR, Eddy Soeparno bertemu dengan mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair. (Foto: Ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Utusan khusus Presiden Prabowo Subianto untuk Perubahan Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo bersama Wakil Ketua MPR, Eddy Soeparno bertemu dengan mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair.

Eddy mengaku, dalam pertemuan tersebut, dirinya bersama Hashim diundang oleh Tony Blair untuk berdiskusi hal-hal yang menyangkut isu kekinian. Di antaranya terkait dengan transisi energi, teknologi terkini dalam energi terbarukan.

“Terutama teknologi terkini yang ada di Inggris yang bisa diadopsi oleh Indonesia. Praktik-praktik terbaik transisi energi yang ada selama ini, termasuk juga pembahasan mengenai AI,” kata Eddy, di Hotel kawasan Bundaran HI, Jakarta, Selasa (22/4/2025).

Selain membahas soal energi, lanjut Eddy, pertemuan tersebut juga membahas soal perubahan iklim. Hal itu diperbincangkan, lantaran Hashim yang merupakan adik Presiden Prabowo ini, datang dalam kapasitas sebagai utusan khusus presiden tentang perlolaan perubahan iklim.

“Jadi kita juga bicara tentang perubahan iklim, termasuk juga bagaimana partisipasi Indonesia nanti dalam COP30 yang akan dilaksanakan akhir tahun ini di Brazil,” ujarnya.

“Namun, pembahasan lebih intens mengenai persoalan transisi energi, energi terbarukan, artificial intelligence, termasuk terakhir yang saya sampaikan adalah mengenai perubahan iklim,” imbuhnya.

Eddy mengaku, saat pertemuan tadi bersama Tony Blair, Hashim menyampaikan rencana pembangunan energi terbarukan. Energi baru dan terbarukan untuk 15 tahun yang akan datang dan di mana di dalamnya ada pengembangan energi nuklir.

Dan dalam kesempatan itu Pak Tony Blair juga mengatakan bahwa di Inggris sudah dikembangkan teknologi di mana sekarang bisa dibangun pembangkit nuklir yang modular, yang relatif kecil 300-500 MW. Pembangkit tersebut dinilai cocok untuk negara seperti Indonesia, negara kepulauan seperti Indonesia.

“Jadi itu yang kita bahas dan itu teknologi itu nanti akan diperkenalkan lebih lanjut lagi dan dalam hal ini kita nanti akan menunggu materi presentasi yang disampaikan oleh perusahaan yang dimaksud untuk bisa mengetahui lebih banyak lagi, lebih dalam lagi bagaimana teknologi nuklir bisa diadopsi di Indonesia ke depannya,” jelasnya.

Baca Juga: Rawan Konflik Kepentingan, Ekonom Kritisi Penunjukan Tony Blair di Danantara: IKN Aja Gak Bisa Dia Jual ke Investor

Namun, hingga kini belum ditetapkan. Meski demikian, sudah ada dua lokasi yang menjadi preferensi untuk pembangunan pembangkit nuklir yakni di Kalimantan Barat, dan Bangka Blitung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI