9 Prosesi Setelah Paus Fransiskus Meninggal Dunia Hingga Pengangkatan Paus Baru

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 22 April 2025 | 07:47 WIB
9 Prosesi Setelah Paus Fransiskus Meninggal Dunia Hingga Pengangkatan Paus Baru
Paus Fransiskus saat masih aktif berkegiatan. (Twitter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dunia dirundung duka usai kabar duka Paus Fransiskus, pemimpin spiritual bagi lebih dari satu miliar umat Katolik di seluruh dunia, menghembuskan nafas terakhir pada Senin (21/4/2025) kemarin.

Usai seorang paus meninggal, ada serangkaian prosesi dan ritual yang telah diatur secara cermat selama berabad-abad untuk menandai wafatnya seorang Pontifex Maximus dan mempersiapkan terpilihnya penggantinya. Berikut adalah langkah demi langkah peristiwa yang terjadi setelah seorang Paus meninggal dunia:

1. Konfirmasi Resmi Wafat

Langkah pertama yang krusial adalah konfirmasi resmi mengenai wafatnya Paus. Tugas ini diemban oleh Camerlengo Gereja Roma Suci, seorang kardinal yang memiliki tanggung jawab administratif utama selama masa Sede Vacante (Takhta Kosong). Camerlengo akan mendekati jenazah Paus dan memanggil nama baptisnya sebanyak tiga kali dengan suara lantang. Jika tidak ada respons, tindakan ini menjadi penanda resmi bahwa Paus telah wafat. Prosesi ini dilakukan di hadapan saksi-saksi, biasanya para pejabat tinggi Vatikan dan dokter kepausan, untuk memastikan keabsahan pengumuman tersebut.

2. Pemusnahan Simbol Kekuasaan

Setelah wafatnya dikonfirmasi, Camerlengo akan mengambil cincin resmi Paus, yang dikenal sebagai Cincin Nelayan (Anulus Piscatoris). Cincin emas ini, yang diukir dengan gambar Santo Petrus sedang menjala ikan dan nama Paus yang menjabat, merupakan simbol otoritas dan kekuasaan resmi Paus. Di hadapan para kardinal yang berkumpul, cincin ini akan dihancurkan secara seremonial. Tindakan ini melambangkan berakhirnya masa kepausan dan mencegah penyalahgunaan segel kepausan selama masa Sede Vacante. Selain cincin, segel-segel resmi kepausan lainnya juga akan dinonaktifkan.

3. Pengumuman kepada Dunia

Vatikan kemudian secara resmi mengumumkan wafatnya Paus kepada publik dan komunitas internasional. Pengumuman ini biasanya disampaikan melalui konferensi pers oleh juru bicara Vatikan dan disebarluaskan melalui berbagai saluran komunikasi resmi, termasuk situs web Vatikan dan media sosial. Sebagai tanda duka cita, lonceng-lonceng di Basilika Santo Petrus dan gereja-gereja lain di Roma akan dibunyikan secara khusus. Di beberapa negara dengan populasi Katolik yang signifikan, bendera negara dan bendera Vatikan mungkin akan dikibarkan setengah tiang sebagai penghormatan terakhir kepada pemimpin spiritual mereka.

4. Masa Berkabung Sembilan Hari (Novemdiales)

Baca Juga: Paus Fransiskus Wafat, AC Milan: Kata-katamu Akan Hidup di Hati Kami

Setelah pengumuman resmi, Gereja Katolik memasuki masa berkabung selama sembilan hari, yang dikenal sebagai Novemdiales. Selama periode ini, serangkaian misa requiem akan diadakan untuk mendoakan arwah Paus yang telah meninggal. Jenazah Paus biasanya akan disemayamkan di Basilika Santo Petrus, bangunan megah yang menjadi jantung Takhta Suci, agar umat beriman dapat datang memberikan penghormatan terakhir dan menyampaikan belasungkawa mereka. Prosesi penghormatan ini seringkali menarik perhatian jutaan peziarah dan wisatawan dari seluruh dunia.

5. Pemakaman Khidmat

Setelah masa berkabung sembilan hari berakhir, jenazah Paus akan dimakamkan dalam sebuah upacara pemakaman yang khidmat. Tradisinya, para Paus dimakamkan di bawah Basilika Santo Petrus, di ruang bawah tanah yang dikenal sebagai Grotta Vaticane. Prosesi pemakaman melibatkan serangkaian ritual keagamaan dan penghormatan terakhir dari para kardinal, pemimpin agama lainnya, dan perwakilan dari berbagai negara. Jenazah Paus biasanya ditempatkan dalam tiga lapis peti: peti bagian dalam terbuat dari kayu siprus, peti kedua dari timah yang disegel, dan peti terluar kembali terbuat dari kayu.

6. Masa Takhta Kosong (Sede Vacante)

Periode antara wafatnya seorang Paus dan terpilihnya penggantinya dikenal sebagai Sede Vacante, yang berarti "Takhta Kosong." Selama masa ini, kepemimpinan Gereja Katolik dipegang sementara oleh Dewan Kardinal, dengan Camerlengo memainkan peran administratif yang signifikan. Namun, selama Sede Vacante, semua urusan besar Gereja ditangguhkan. Dewan Kardinal hanya diperbolehkan menjalankan tugas-tugas rutin dan yang mendesak untuk kelancaran administrasi Vatikan dan persiapan konklaf. Keputusan-keputusan penting mengenai doktrin atau kebijakan Gereja harus menunggu terpilihnya Paus baru.

7. Persiapan Konklaf yang Tertutup:

Setelah masa berkabung, para kardinal dari seluruh dunia akan berkumpul di Roma untuk mempersiapkan konklaf, yaitu pertemuan tertutup para kardinal yang berhak memilih untuk memilih Paus baru. Konklaf harus dimulai antara 15 hingga 20 hari setelah wafatnya Paus. Hanya para kardinal yang berusia di bawah 80 tahun pada saat Takhta Suci kosong yang memiliki hak untuk berpartisipasi dalam pemilihan. Para kardinal yang memenuhi syarat akan dikumpulkan di Domus Sanctae Marthae, sebuah wisma di dalam Vatikan, dan akan dipindahkan ke Kapel Sistina untuk proses pemilihan yang sesungguhnya.

8. Konklaf di Kapel Sistina

Pemilihan Paus baru berlangsung di dalam Kapel Sistina, sebuah bangunan bersejarah di Vatikan yang terkenal dengan lukisan langit-langit karya Michelangelo. Proses pemilihan dilakukan secara tertutup dan sangat rahasia. Para kardinal pemilih akan memberikan suara mereka secara tertulis dalam beberapa putaran pemungutan suara setiap harinya. Seorang kandidat dinyatakan terpilih sebagai Paus jika berhasil meraih mayoritas dua pertiga suara dari seluruh kardinal pemilih yang hadir. Setelah terpilih, kardinal terpilih akan ditanya apakah ia menerima pemilihan tersebut dan nama apa yang akan ia gunakan sebagai Paus.

9. Pengumuman Paus Baru kepada Dunia

Setelah seorang Paus baru terpilih dan menerima jabatan tersebut, momen bersejarah akan tiba ketika dunia mengetahui siapa pemimpin baru Gereja Katolik. Kardinal proto-deakon, kardinal tertua dalam urutan diakonia, akan tampil di balkon utama Basilika Santo Petrus dan menyampaikan pengumuman dalam bahasa Latin: "Habemus Papam!" (Kita punya Paus!).

Setelah pengumuman tersebut, Paus baru akan muncul di balkon dan memberikan berkat apostolik pertamanya kepada kota Roma (Urbi) dan kepada seluruh dunia (et Orbi), menandai awal dari kepemimpinan spiritualnya bagi jutaan umat Katolik di seluruh dunia. Prosesi ini mengakhiri masa Sede Vacante dan membuka babak baru dalam sejarah Gereja Katolik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI