Paus tetap memancarkan keteguhan hati menginspirasi jutaan umat di seluruh dunia.
2. Pesan Paskah Terakhir Bicara Soal Gaza
Dalam pesan Paskah 2025 yang dibacakan oleh ajudannya karena kondisi kesehatan yang memburuk, Paus Fransiskus kembali menunjukkan kepedulian mendalam terhadap krisis kemanusiaan di Timur Tengah—khususnya di Gaza.
Paus menekankan urgensi perdamaian dan menyerukan gencatan senjata segera agar darah tak lagi tumpah dan derita rakyat bisa dihentikan.
Ia menggambarkan situasi di Gaza sebagai sesuatu nan menyedihkan, mencerminkan betapa besar penderitaan yang harus ditanggung oleh masyarakat sipil, terutama anak-anak dan keluarga yang kehilangan tempat tinggal.
Tidak hanya berhenti di situ, Paus juga menyerukan agar para sandera yang ditahan oleh Hamas segera dibebaskan sebagai langkah menuju rekonsiliasi dan kemanusiaan.
Dalam pesan yang menyentuh banyak hati itu, ia pun tidak lupa menyoroti gelombang kebencian yang muncul di tempat lain mengutuk meningkatnya kasus antisemitisme yang merebak di berbagai belahan dunia sebagai ancaman nyata terhadap persatuan dan martabat manusia.
Paus Fransiskus, hingga akhir hayatnya, tetap menjadi suara yang lantang menyerukan kasih, keadilan, dan perdamaian universal, menjadikan pesan Paskah 2025 sebagai salah satu warisan moral dan spiritual yang paling menggugah dalam masa kepemimpinannya.
Baca Juga: Cerita Paus Fransiskus Diusir Eks Pelatih Lionel Messi dari Ruang Ganti Pemain
3. Warisan Kesetiaan pada Injil