suara hijau

Terobosan Pertanian: Teknologi Hemat Air & Burung Hantu Jadi Andalan Dongkrak Produksi Padi

Muhammad Yunus Suara.Com
Minggu, 20 April 2025 | 16:42 WIB
Terobosan Pertanian: Teknologi Hemat Air & Burung Hantu Jadi Andalan Dongkrak Produksi Padi
Ilustrasi ChatGPT rumah burung hantu di tengah sawah [Suara.com/Muhammad Yunus]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan bantuan 1.000 ekor burung hantu dari Presiden Prabowo Subianto.

Mendukung keberhasilan penerapan teknologi Irigasi Padi Hemat Air (IPHA) yang ditujukan untuk meningkatkan produksi padi secara signifikan.

"Kami mengucapkan terima kasih pada Presiden atas dukungan nyata dalam menjaga keseimbangan ekosistem sekaligus mendukung peningkatan produksi pertanian nasional melalui pemberian burung hantu ini," kata Dody di Jakarta, Minggu 20 April 2025.

IPHA merupakan inovasi dalam budi daya padi yang mengatur siklus pengairan sawah secara berselang (intermittent irrigation).

Teknologi ini mampu menghemat air hingga 30 persen serta meningkatkan produktivitas padi hingga 169 persen dibanding metode konvensional.

Meski demikian, penerapan IPHA juga menghadapi tantangan, yang di antaranya adalah meningkatnya ancaman hama tikus.

Kondisi sawah yang lebih dangkal dalam sistem IPHA memungkinkan tikus lebih mudah mencapai batang padi. Sehingga meningkatkan risiko kerusakan panen.

Menurut Dody, penggunaan burung hantu dapat efektif menekan populasi hama.

"Solusi alami berupa penggunaan burung hantu sebagai predator tikus terbukti efektif menekan populasi hama. Langkah ini juga lebih aman dan ramah lingkungan dibandingkan penggunaan pestisida kimia," kata Dody.

Baca Juga: Petani Sumut Full Senyum! BRI Kucurkan KUR Rp150 Juta untuk Program Jagung Sejagat

Sebelumnya, para petani di Indramayu dan Cirebon telah menerapkan metode pengendalian hama ini dengan memasang rumah burung hantu di sekitar area persawahan.

Keberhasilan metode tersebut mendorong petani di Majalengka untuk mengadopsinya.

Presiden Prabowo Subianto pada Senin (7/4) lalu mengumumkan pengadaan 1.000 ekor burung hantu.

Untuk membantu para petani di Majalengka, Jawa Barat dalam mengatasi serangan hama tikus yang meresahkan.

Menteri Dody berharap bantuan burung hantu ini dapat menjaga stabilitas hasil panen pada area IPHA serta mendorong percepatan pencapaian target swasembada pangan nasional secara berkelanjutan.

Sebagai bentuk sosialisasi dan penguatan implementasi IPHA, Kementerian PU akan menyelenggarakan panen demplot sekaligus pameran hasil panen teknologi IPHA di Daerah Irigasi (DI) Rentang pada Selasa, 22 April 2025.

Acara ini bertujuan memperlihatkan kualitas panen serta efektivitas teknologi IPHA dalam meningkatkan produksi padi nasional.

Dalam kegiatan tersebut, akan dilakukan panen pada tiga demplot IPHA dari total 208 demplot yang telah dikembangkan.

Hingga kini, sebanyak 18 demplot telah dipanen dengan hasil yang jauh di atas rata-rata produktivitas padi konvensional.

Ilustrasi burung hantu (Pexels/Pixabay)
Ilustrasi burung hantu (Pexels/Pixabay)

Kemampuan Burung Hantu Memangsa Tikus

Burung hantu dikenal sebagai salah satu predator malam yang sangat andal. Salah satu mangsa utamanya adalah tikus.

Kemampuan burung hantu dalam memangsa tikus bukan sekadar kebetulan, tapi hasil dari adaptasi alami yang luar biasa.

Pertama, burung hantu memiliki penglihatan malam yang sangat tajam. Mata mereka dirancang untuk menangkap cahaya sekecil apa pun di malam hari.

Bahkan dalam kondisi gelap total, mereka masih mampu melihat gerakan kecil dari tikus yang bersembunyi di rerumputan atau ladang.

Selain itu, burung hantu memiliki pendengaran yang luar biasa sensitif. Lubang telinga mereka berada di posisi tidak simetris di kepala, memungkinkan mereka mendeteksi arah suara dengan sangat akurat.

Dengan kemampuan ini, mereka bisa mendengar langkah tikus bahkan dari jarak jauh.

Yang paling mematikan adalah cara terbang burung hantu yang nyaris tanpa suara. Bulu-bulunya dirancang untuk meredam suara saat mengepakkan sayap.

Ini membuat tikus tak menyadari bahwa pemangsa sedang mendekat. Begitu berada dalam jangkauan, burung hantu akan menyambar dengan cakarnya yang kuat dan tajam.

Dalam ekosistem, burung hantu punya peran penting sebagai pengendali populasi tikus.

Di banyak daerah pertanian, kehadiran burung hantu sangat membantu petani karena mengurangi serangan hama tikus tanpa perlu menggunakan racun.

Jadi, selain menjadi simbol kebijaksanaan dalam banyak budaya, burung hantu juga pahlawan malam yang diam-diam menjaga keseimbangan alam—dengan satu tikus di cakarnya pada satu waktu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI