Imbangi Neraca Dagang Demi Negosiasi, RI Tingkatkan Impor LPG dari AS hingga 85 Persen

Jum'at, 18 April 2025 | 10:36 WIB
Imbangi Neraca Dagang Demi Negosiasi, RI Tingkatkan Impor LPG dari AS hingga 85 Persen
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia usai rapat bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (17/4/2025) malam. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah berencana meningkatkan impor Liquified Petroleum Gas (LPG) dari Amerika Serikat (AS) ke Indonesia dari 54 persen ke 85 persen. Peningkatan impor tersebut tidak terlepas dari bagian negosiasi tarif impor AS yang diterapkan Presiden Donald Trump.

Rencana peningkatan impor LPG diungkapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia usai rapat bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (17/4/2025) malam. Hal yang dibahas berkaitan keseimbangan neraca dagang antara Indonesia dan Amerika.

"Saya rapat tadi dengan bapak presiden untuk memastikan komoditas apa saja yang akan kita lakukan, impor tambahan dari US dalam rangka membuat keseimbangan neraca perdagangan kita," kata Bahlil ditulis pada Jumat (18/4/2025). 

Pemerintah ingin menyeimbangkan neraca dagang dengan Amerika. Bahlil menjelaskan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) surplus perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat mencapai US$ 14,5 miliar.

"Kami tahu bahwa neraca kita kan surplus ya, kurang lebih sekitar 14,5 menurut BPS tetapi kemudian dalam pencatat tadi Amerika kan berbeda itu lebih dari 14,5 dan salah satu strategi untuk kita membuat keseimbangan adalah kita membeli LPG, crude, minyak, dan BBM dari Amerika nilainya untuk bisa memberikan keseimbangan terhadap neraca perdagangan kita," tutur Bahlil.

Adapun rencana peningkatan impor LPG dari Amerika menjadi 80 sampai 85 persen, dari sebelumnya hanya 54 persen.

"Sekarang kan 54 persen impor LPG kita dari Amerika dan itu akan kita naikan sekitar 80-85 persen," ujar Bahlil.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia usai rapat bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (17/4/2025) malam. (Suara.com/Novian)
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia usai rapat bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (17/4/2025) malam. (Suara.com/Novian)

Selain LPG, pemerintah berencana meningkatkan impor minyak mentah (crude oil) dan BBM dari Amerika Serikat.

"Kemudian crude oil kita itu kan di Amerika itu tidak lebih dari 4 persen. Ini kita naikkan menjadi 40-40 persen lebih. BBM juga demikian ya. BBM di Amerika itu kan sedikit sekali. Nanti detailnya setelah saya akan melakukan pembahasan teknis dengan tim teknis saya dan Pertamina," tutur Bahlil.

Baca Juga: Digeruduk Dokter Tifa dkk, UGM Akui soal Ijazah Jokowi: Kami Siap jadi Saksi di Pengadilan

Meski ada peningkatan impor dari Amerika sebagai langkah dari negosiasi tarif, Bahlil menegaskan hal tersebut tidak akan membebankan APBN. Sebab, penambahan impor tersebut hasil pengalihkan kuota impor dari negara lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI