Sementara itu, di tengah gelombang serangan yang terus meningkat, upaya diplomatik untuk mengakhiri konflik masih berjalan di tempat.
Dua pejabat Hamas menyatakan bahwa kelompok tersebut tengah menyelesaikan diskusi internal mengenai tawaran gencatan senjata terbaru dari Israel.
Salah satu pejabat menyebutkan bahwa tanggapan resmi terhadap mediator kemungkinan akan dikirim pada Kamis malam.
Tawaran gencatan senjata yang diajukan Israel mencakup penghentian permusuhan selama 45 hari dan pembebasan puluhan sandera.
Namun, usulan tersebut juga meminta Hamas untuk melucuti senjata, sebuah tuntutan yang ditolak oleh kelompok tersebut.
Di sisi lain, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dan Menteri Energi dan Infrastruktur Israel Israel Katz mempertegas sikap keras mereka.
Katz secara terbuka menyatakan bahwa Israel akan terus menahan bantuan kemanusiaan ke Gaza, sebuah tindakan yang oleh Hamas disebut sebagai bentuk "penggunaan kelaparan sebagai senjata".
"Ini adalah pengakuan publik atas kejahatan perang," kata Hamas dalam pernyataan resminya.
PBB memperingatkan bahwa krisis kemanusiaan di Gaza telah mencapai titik kritis, dengan lebih dari setengah juta orang terpaksa mengungsi sejak serangan kembali dilancarkan pada Maret.
Baca Juga: IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Akses terhadap makanan, air bersih, obat-obatan, dan bahan bakar kian terbatas, memicu kekhawatiran akan kelaparan massal.