Jadi Tuan Rumah UN Tourism ke-37, Indonesia Siap Pimpin Diskusi Global Soal Pariwisata Berkelanjutan

Senin, 14 April 2025 | 22:34 WIB
Jadi Tuan Rumah UN Tourism ke-37, Indonesia Siap Pimpin Diskusi Global Soal Pariwisata Berkelanjutan
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Widiyanti Putri Wardhana. [Dok. Kemenpar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia akan menjadi tuan rumah dalam ajang internasional bergengsi The UN Tourism ke-37 Joint Commission Meeting (JCM) untuk Asia Timur dan Pasifik (CAP) serta Asia Selatan (CSA) pada tahun 2025.

Forum tingkat tinggi yang digelar tahunan ini akan berlangsung di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, pada 15–16 April 2025.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Widiyanti Putri Wardhana, menyampaikan bahwa kepercayaan yang diberikan kepada Indonesia menjadi tuan rumah UN Tourism CAP-CSA ke-37 adalah sebuah kehormatan sekaligus peluang strategis.

"Para pemimpin dan delegasi dari berbagai negara akan hadir untuk membahas masa depan pariwisata global, termasuk strategi pemulihan pascapandemi, inovasi, dan pembangunan berkelanjutan,” ujar Widiyanti, dikutip Senin (14/4/2025).

Acara ini akan mencakup beberapa pertemuan utama, seperti 37th Joint Meeting of the UN Tourism Commission for East Asia and the Pacific and the UN Tourism Commission for South Asia (37th JCM), 60th Meeting of the UN Tourism Commission for South Asia (60th CSA), 56th Meeting of the UN Tourism Commission for East Asia & the Pacific (56th CAP), UN Tourism Regional Forum on Tourism Policy on Circular Economy, Networking Dinner dan technical tour ke Sarinah dan Museum Nasional.

Pertemuan ini juga akan menjadi ajang evaluasi pelaksanaan program UN Tourism di kawasan Asia Timur dan Selatan, serta pembahasan rencana strategis untuk tahun 2025 dan 2026.

Fokus forum tahun ini adalah Circular Economy dalam sektor pariwisata, sejalan dengan arah kebijakan global untuk mempromosikan pariwisata ramah lingkungan.

Ratusan Delegasi Akan Hadir

Diperkirakan ratusan peserta dari berbagai negara akan menghadiri forum ini, termasuk anggota UN Tourism, mitra afiliasi, organisasi internasional dan regional, hingga pakar pariwisata global.

Baca Juga: Menpar Sebut Pariwisata Bisa Jadi Penopang Ekonomi Indonesia Hadapi Tarif Trump

Kehadiran mereka tidak hanya penting secara simbolis, tetapi juga berpotensi memberikan dampak langsung bagi penguatan diplomasi pariwisata Indonesia.

Widiyanti menambahkan, Indonesia akan memanfaatkan momentum ini untuk memperkenalkan destinasi unggulan, budaya lokal, serta produk-produk ekonomi kreatif melalui program kunjungan ke pusat UMKM dan museum nasional.

Delegasi dijadwalkan akan mengunjungi Sarinah untuk melihat langsung produk UMKM dan menyambangi Museum Nasional sebagai bagian dari technical tour.

Indonesia, sebagai salah satu negara dengan keanekaragaman hayati dan budaya terkaya di dunia, diharapkan dapat memainkan peran penting dalam pembentukan arah kebijakan pariwisata Asia Pasifik ke depan.

Dengan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 11 juta orang sepanjang 2023 (data BPS), dan target 17 juta wisatawan pada 2025, sektor ini menjadi pilar penting pemulihan ekonomi nasional.

Menurut data dari UN Tourism (dahulu UNWTO), kawasan Asia Pasifik mencatat pertumbuhan pariwisata tercepat pasca-pandemi, dan menyumbang lebih dari 30 persen pergerakan wisatawan global.

Kolaborasi regional melalui forum CAP-CSA dianggap penting untuk merumuskan strategi bersama menghadapi tantangan iklim, ketimpangan pembangunan destinasi, serta dampak digitalisasi.

"Sebagai tuan rumah, Indonesia memiliki kesempatan emas untuk menunjukkan kepemimpinan dalam membangun pariwisata yang lebih inklusif, inovatif, dan berkelanjutan," kata Widiyanti.

Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada berbagai pihak yang terlibat, termasuk pelaku industri pariwisata, akademisi, organisasi masyarakat sipil, dan pemerintah daerah.

Sebagai acara kelas dunia, forum ini diharapkan tidak hanya mendorong citra pariwisata Indonesia di mata global, tetapi juga memberikan dampak ekonomi nyata melalui peningkatan okupansi hotel, belanja wisatawan, dan promosi investasi sektor pariwisata.

Mengacu data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sektor pariwisata menyumbang 4,1 persem PDB Indonesia pada 2023, dan menyerap lebih dari 22 juta tenaga kerja, termasuk di sektor informal.

Melalui forum UN Tourism CAP-CSA, Indonesia berpeluang memperkuat posisi sebagai hub pariwisata regional dan global.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI