FBI Ungkap Rencana Pembunuhan Trump oleh Remaja 17 Tahun Asal Wisconsin

Denada S Putri Suara.Com
Senin, 14 April 2025 | 20:16 WIB
FBI Ungkap Rencana Pembunuhan Trump oleh Remaja 17 Tahun Asal Wisconsin
Presiden AS, Donald Trump. [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nikita Casap (17), seorang remaja asal Wisconsin, Amerika Serikat baru-baru ini menjadi sorotan dunia setelah dokumen kejahatannya terungkap ke publik.

FBI merilis dokumen kejahatan Casap yang nekad membunuh kedua orang tuanya secara brutal demi harta.

Rupanya Casap memiliki rencana menggunakan harta orangtuanya itu untuk melakukan serangan besar-besaran kepada Presiden AS, Donald Trump.

Namun akhirnya, kejahatan Casap terungkap dan ia didakwa atas dua tuduhan pembunuhan tingkat pertama setelah jenazah ibu dan ayah tirinya ditemukan di rumah keluarga mereka di Waukesha, Wisconsin.

Dalam pelariannya sebelum tertangkap, Casap mengendarai kendaraan curian dan pergi sejauh ratusan kilometer hingga ke negara bagian Kansas.

Ia membawa uang tunai sebesar 14.000 dolar AS atau setara Rp 400 jutaan, seekor anjing keluarga, dua paspor, beberapa kotak amunisi, dua ponsel, serta pistol revolver yang tidak terisi peluru.

Dalam surat perintah penggeledahan FBI yang dibuka Jumat lalu, Casap diduga menulis manifesto berisi seruan untuk membunuh Presiden AS Donald Trump dan menggulingkan pemerintah.

"Casap tampaknya telah menulis sebuah manifesto yang menyerukan pembunuhan terhadap Presiden Amerika Serikat. Ia juga menjalin komunikasi dengan pihak lain terkait rencananya untuk membunuh Presiden dan menggulingkan pemerintahan Amerika Serikat," tulis dokumen tersebut, dikutip dari RT, Senin (14/4/2025).

Awalnya ia ingin melarikan diri ke luar negeri sambil menyalahkan Rusia atas kejahatan tersebut.

Baca Juga: Review Series The Night Agent: Perjuangan Agen FBI yang Dijebak Konspirasi

Hal itu dibuktikan dari komunikasi yang ditemukan dalam ponselnya dengan sejumlah orang di aplikasi Telegram saat ia merencanakan "pembunuhan kepada Trump".

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI