Dorong Investasi, Gubernur Ahmad Luthfi Minta Stakeholder Tingkatkan Pelayanan dan Satu Visi

Senin, 14 April 2025 | 19:32 WIB
Dorong Investasi, Gubernur Ahmad Luthfi Minta Stakeholder Tingkatkan Pelayanan dan Satu Visi
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi. [Dok Humas]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan bahwa percepatan pembangunan di provinsinya sangat bergantung pada kekuatan investasi.

Dalam pembukaan Rapat Capacity Building & Business Matching bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jawa Tengah, Senin 14 April 2025, Luthfi membeberkan bahwa 85 persen pembangunan di Jateng ditopang oleh investasi swasta, sementara kontribusi APBD hanya sekitar 15 persen.

"Kalau perlu pabrik biting pun kita layani. Karena dari 100 persen pembangunan, 85 persennya itu dari investasi. Maka siapa pun yang membawa investasi ke Jawa Tengah, harus mendapat dukungan penuh," tegas Luthfi dalam acara yang digelar di Hotel PO Semarang tersebut pada Senin (14/4/2025). 

Gubernur mengajak semua stakeholder, dari kepala daerah, OPD, hingga pelaku usaha untuk menyamakan persepsi dan bekerja sama mendorong iklim investasi yang lebih sehat dan kompetitif. Menurutnya, sinergi antarwilayah dalam mengembangkan kawasan kawasan potensial menjadi kunci penting.

Ia mencontohkan pentingnya kolaborasi lintas kabupaten atau kota di wilayah eks karesidenan, seperti antara Blora dan Rembang, untuk mengembangkan kawasan industri atau sentra ekonomi yang saling menopang.

Luthfi menilai pendekatan pembangunan berbasis sistem wilayah akan mempercepat kemajuan yang lebih merata.

Selain kolaborasi, Luthfi juga menyoroti pentingnya percepatan perizinan dan penyederhanaan birokrasi. Ia menginstruksikan seluruh OPD untuk memperkuat pelayanan publik, khususnya yang berkaitan dengan kemudahan investasi.

"Kita harus menciptakan pelayanan yang cepat, transparan, dan ramah investor. Jangan sampai investor justru lari ke provinsi lain hanya karena merasa dipersulit," ujar mantan Kapolda Jateng ini.

Data tahun 2024 menunjukkan bahwa investasi di Jawa Tengah telah menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan.

Baca Juga: Harga Emas Antam Melonjak Tajam: Sentuh Rp1,846 Juta per Gram, Ini Rinciannya

Total realisasi investasi mencapai Rp88,4 triliun dengan jumlah proyek mencapai 65.815 unit. Dari capaian itu, terserap sekitar 400 ribu tenaga kerja.

Luthfi melihat ini sebagai indikator bahwa Jateng memiliki modal SDM yang cukup dan tinggal dioptimalkan melalui pelatihan keterampilan.

Ia menyebutkan bahwa pemerintah akan terus menggenjot program-program pelatihan melalui Balai Latihan Kerja (BLK) dan lembaga pelatihan lainnya agar calon tenaga kerja siap terjun ke berbagai sektor industri, khususnya yang sedang berkembang seperti manufaktur, teknologi, dan pertanian modern.

“Tenaga kerja kita tidak kurang. Tapi harus ditingkatkan kualitasnya agar sesuai dengan kebutuhan zaman,” kata mantan petinggi Polri itu. 

Dalam hal infrastruktur, Luthfi juga menekankan pentingnya pembangunan yang menunjang konektivitas dan efisiensi logistik. Revitalisasi Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang sedang disiapkan, dan ia juga sedang mengupayakan agar Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani bisa kembali mendapatkan status internasional.

Menurutnya, kedua fasilitas itu sangat penting untuk mendukung masuknya investor dan kelancaran ekspor-impor.

Sementara itu, Kepala KPwBI Jateng, Rahmat Dwisaputra, mengatakan bahwa forum koordinasi antara Bank Indonesia dan Pemprov Jateng bertujuan menyusun strategi investasi yang berkelanjutan. Dalam tiga tahun terakhir, fokus diarahkan pada sektor pertanian dan ekonomi sirkular.

“Ini sejalan dengan karakteristik Jateng sebagai lumbung pangan nasional. Potensi ini harus dikelola dengan pendekatan yang adaptif terhadap dinamika global,” kata Kepala BI Jateng Rahmat.

Acara tersebut turut dihadiri para kepala daerah se-Jawa Tengah atau perwakilannya, pimpinan OPD, serta Konsulat Jenderal Australia, yang turut menjajaki potensi kerja sama investasi dengan provinsi ini.

Dengan pendekatan kolaboratif, peningkatan pelayanan, dan dorongan pada sektor-sektor strategis, Jawa Tengah optimistis mampu menjaga arus investasi tetap deras dan berkualitas, demi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI