Suara.com - Tim DVI Polri telah melakukan identifikasi terhadap 11 jenazah yang tewas dalam penyerangan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Kodap XVI Yahukimo dan Kodap III Nduga.
Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Kombes Pol Adarma Sinaga mengatakan bahwa saat ini 11 jenazah tersebut telah diserahkan kepada pihak keluarga.
"Sebelumnya pada 10 April (2025) kami telah menyerahkan satu jenazah atas nama Ariston Kamma, TKP Pegubin kepada pihak keluarga. Dan Hari ini, kami juga telah menyerahkan 11 jenazah korban kepada keluarga masing-masing,” kata Adarma, dalam keterangannya, Senin (14/4/2025).
Sementara itu, Kepala Satgas Humas Operasi Damai Cartenz 2025 Kombes Pol Yusuf Sutejo menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah daerah dan Kodim.
"Sangat luar biasa, kami bahu-membahu, berjibaku di lokasi antar TNI-Polri sehingga proses ini dapat berjalan dengan lancar," ujarnya.
Satgas Operasi Damai Cartenz memastikan proses evakuasi dan identifikasi terus dilanjutkan, termasuk penyerahan sisa jenazah lainnya dalam waktu dekat.
Sementara, upaya pengejaran terhadap para pelaku kekejaman ini juga masih berlangsung secara intensif.
Adapun rincian 11 jenazah yang sudah diserahkan pihak keluarga sebagai berikut :
- Wawan Tangahu, Dusun III, Kabupaten Bolmon Selatan, Sulawesi Utara (TKP Area 22 pendulangan emas Yahukimo);
- Suardi Laode alias Kaswadi, Dusun III, Kabupaten Bolmon Selatan, Sulawesi Utara (TKP Area 22 pendulangan emas Yahukimo);
- Stenli Humena, Kampung Kalama Darat, Kabuaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara (TKP Muara Kum);
- Yuda Lesmana, Kos Jalan Paradiso, Dekai (TKP Camp Muradala, Kampung Bingki);
- Riki Rahmat, Desa Ranomolua Kecamatan Besulutu Kabupaten Konawe Propinsi Sulawesi Tenggara (TKP Camp Muradala, Kampung Bingki);
- Muhammad Arif, Kos Pemukiman Jalur II Dekai (TKP Camp Muradala, Kampung Bingki);
- Safaruddin, Kos Pemukiman Jalur II Dekai (TKP Camp Muradala, Kampung Bingki);
- Abdur Raffi Batu Bara, Kos Pemukiman Jalur II Dekai (TKP Camp Muradala, Kampung Bingki);
- Stefanus Gisbertus, Desa Tala, Kabupaten Seram Barat, Maluku (TKP Tanjung Pamali, Distrik Seradala);
- Zamroni, Dukuh Dulak Desa Gantungan, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah (TKP Tanjung Pamali, Distrik Seradala);
- Rusli, Desa Buti, Kab. Merauke, Papua (TKP Area 22 pendulangan emas Yahukimo).
Evakuasi Jenazah
Baca Juga: Respons Kasus Serangan TNPB-OPM di Yakuhimo, Komisi I DPR Segera Panggil TNI
Sebelumnya diberitakan pada Kamis (10/4/2025), Tim Gabungan Ops Damai Cartenz 2025 telah mengevakuasi dua jenazah korban tewas akibat penembakan yang dilakukan oleh TPNPB-OPM di Yahukimo, Papua.
Kepala Operasi Damai Cartenz-2025, Brigjen Pol Faizal Ramadhan mengatakan bahwa dua jenazah telah tiba di RSUD Dekai, Kabupaten Yahukimo, untuk dilakukan proses identifikasi dan investigasi lebih lanjut.
Faizal menyampaikan, bahwa proses evakuasi dilakukan dengan penuh kehati-hatian di tengah kondisi medan yang berat serta cuaca yang kurang bersahabat.
"Evakuasi dua jenazah korban KKB telah berhasil kami laksanakan hari ini dan telah tiba di RSUD Dekai. Selanjutnya, proses investigasi dan identifikasi akan kami lakukan secara menyeluruh guna memastikan identitas korban serta mengungkap fakta-fakta terkait peristiwa ini," kata Faizal.
Meski demikian, lanjut Faizal, hingga saat ini belum semua jenazah bisa dievakuasi. Evakuasi bakal kembali dilakukan esok hari mengingat kondisi cuaca yang memburuk serta waktu yang sudah malam.
Faizal juga mengatakan, pihaknya telah mengirimkan tim dokter forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura ke RSUD Dekai untuk membantu proses identifikasi secara profesional dan cepat.
Sementara itu, Kepala Satgas Humas Ops Damai Cartenz-2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo, menegaskan bahwa upaya pengejaran terhadap para pelaku terus dilakukan secara intensif dan terkoordinasi.
"Kami terus melakukan pengejaran terhadap kelompok pelaku yang bertanggung jawab atas serangan brutal ini," jelasnya.
![Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Yusuf Sutedjo saat memberikan keterangan pers, Senin (7/11/2022). [Suara.com/Arif Fadillah]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/11/07/54776-kabid-humas-polda-kaltim-kombes-pol-yusuf-sutedjo-suaracomarif-fadillah.jpg)
Yusuf juga mengimbau, kepada masyarakat, agar tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh dengan informasi yang belum bisa dipertanggungjawabkan.
"Percayakan kepada aparat keamanan yang saat ini sedang bekerja maksimal," ucap Yusuf.
Pernyataan OPM
Sebelumnya, Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan telah mengeksekusi mati 11 personel TNI yang menyamar sebagai pendulang emas di wilayah operasi TPNPB.
Eksekusi ini telah dilakukan Pasukan TPNPB mulai dari tanggal 6-8 April 2025, atau hasil operasi Pasukan TPNPB selama 3 hari.
"Pembunuhan tersebut dilakukan selama tiga hari berturut-turut berhasil membunuh 11 anggota Militer Pemerintah Indonesia dan tiga orang lainnya luka-luka," ungkapnya, beberapa Waktu lalu.
Sebby juga meminta kepada Presiden Prabowo Subianto agar segera berhenti mengirimkan pasukan ke Papua.
"Kami sampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk segera hentikan pengiriman pasukan ke Papua untuk menjadikan mereka sebagai pendulang emas, tukang bangunan, tukang bakso dan sebagainya, dan itu kami akan bunuh," ujarnya.
"Sebab, panglima TNI menyatakan bahwa itu adalah anggota saya. Maka sesuai dengan pernyataan Panglima TNI kami sudah eksekusi mati sebelas anggotanya yang bertugas sebagai pendulang emas di Yahukimo," ujarnya.
Sebelumnya, 11 orang tewas akibat penyerangan yang dilakukan oleh TPNPB-OPM, di Yahukimo, Papua. Penyerangan ini terjadi selama dua hari, yakni 6 dan 7 April 2025 di area pendulangan Lokasi 22 dan Muara Kum Kabupaten Yahukimo.
Sejumlah 11 korban tewas mengalami luka akibat sabetan senjata tajam, terkena anak panah hingga tembakan.
Dari 11 korban tewas, enam di antaranya telah diidentifikasi, yakni Aidil, Sahruddin, Ipar Stenli, Wawan, Feri, dan Bungsu. Sementara lima lainnya masih dalam proses identifikasi.
Selanjutnya, ada 35 orang penambang yang dapat menyelamatkan diri. Mereka kini berada dalam pengamanan aparat TNI-Polri di Kampung Mabul, Distrik Koroway, Kabupaten Asmat.
Selain itu, delapan orang lainnya dilaporkan terpisah dari rombongan dan belum diketahui keberadaannya. Sementara ada dua warga sipil lainnya, yang masih disandera oleh TPNPB-OPM.