Respons Kasus Serangan TNPB-OPM di Yakuhimo, Komisi I DPR Segera Panggil TNI

Komisi I DPR akan panggil TNI terkait kasus pembantaian pendulang emas di Yahukimo oleh TPNPB-OPM. DPR ingin perbaiki sistem, bukan sekadar klarifikasi.
Suara.com - Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto mengatakan, pihaknya segera mengundang TNI untuk meminta penjelasan terkait kasus pembantaian belasan pendulang emas oleh pihak Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) di Distrik Suntamon, Yahukimo, Papua.
Ia mengatakan, pihaknya bakal bertanya langsung kepada Panglima TNI hingga KSAD soal kejadian tersebut.
"Nah itu yang kita akan tanyakan juga. Tapi dari orang seperti saya, selalu harus hati-hati. Kan kebenarannya yang paling tahu tentu saudara Panglima TNI dan KASAD, dan Pangdam di Cendrawasih sana, dan teman-teman Polres sana," kata Utut di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (14/4/2025).
Ia mengaku enggan berkomentar terburu-buru sebelum mendengarkan langsung apa yang sebenarnya terjadi dalam kasus tersebut.
Baca Juga: Tiga Korban Penembakan OPM Teridentifikasi, Jenazah Langsung Dikuburkan Gegara Kondisi Membusuk
"Jadi saya menahan diri untuk tidak berkomentar. Berkomentar yang apapun akan mendambah dampak. Nah kita tunggu dulu sampai mereka kita undang," ujarnya.
Lebih lanjut, kata dia, adanya undangan tersebut bukan sebagai ajang klarifikasi tapi lebih untuk memperbaiki agar ke depannya tak terulang.
"Kita akan undang. Jadi nanti mudah-mudahan sikap pejabat kita juga gitu atas kesalahan kita memperbaiki. Bukan klarifikasi. Klarifikasi itu mencari seribu alasan," ungkapnya.
Adapun Utut menyampaikan, jika Komisi I DPR akan kembali aktif pada Kamis (17/4) mendatang untuk menggelar rapat intern.
"Kan akhir-akhir ini banyak kejadian. Tapi tentu sekali lagi bukan kepada pembinaan itu kan menyeluruh. Pembinaan itu kan konsep dari ulu ke hilirnya. Ada unit prosesnya, ada aktor-aktor eksekutor," katanya.
Baca Juga: Usai Identifikasi, 11 Jenazah Korban Serangan TPNPB-OPM Diserahkan ke Keluarga, Ini Daftar Namanya
Sebelumnya diberitakan, Satgas Operasi Damai Cartenz masih berupaya mengevakuasi tujuh dari 11 jenazah penambang emas yang tewas diserang TPNPB-OPM di Yahukimo, Papua Pegunungan. Proses evakuasi tersebut dilanjutkan pada Sabtu (12/4/2025).