Sadis! Aksi Pembunuhan di Kota Wisata Terekam CCTV, Pelaku Tusuk Leher Korban

Minggu, 13 April 2025 | 18:00 WIB
Sadis! Aksi Pembunuhan di Kota Wisata Terekam CCTV, Pelaku Tusuk Leher Korban
Ilustrasi pembunuhan (unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang Pemuda berinisial IR tewas akibat jadi korban pembunuhan di Perumahan Kota Wisata Cibubur, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. Korban tewas dengan luka tusuk di bagian leher.

“Iya betul pembunuhan,” kata Kapolsek Gunung Putri, AKP Aulia Robby Putra, saat dikonfirmasi awak media, Minggu (13/5/2025).

Pelaku pembunuhan diketahui berinisial I. Terkini sudah ditangkap polisi.

Dalam aksinya yang terekam kamera CCTV, pelaku sebelumnya telah memantau korban dari kejauhan. dari seberang jalan, I menghampiri korban yang sedang duduk di trotoar samping pintu masuk Perumahan Kota Wisata.

“Terus dari seberang jalan ini pelaku datang, abis itu sempat berkelahi sebentar, kemudian ditusuk,” kata Aulia.

Korban tewas di tempat akibat luka tusuk di bagian lehernya. Aulia membantah jika aksi ini merupakan pembegalan, lantaran tidak ada barang korban yang hilang dicuri oleh pelaku.

Saat disinggung, apakah korban dan pelaku saling kenal sebelumnya, Aulia belum bisa memberikan keterangan. Pasalnya hingga kini, penyidik masih melakukan pendalaman terhadap pelaku. Kemudian, dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku belum bisa dimintai keterangan yang signifikan.

“Pelaku sendiri kita minta keterangan masih belum nyambung. Kita tanya apa dia jawab apa,” ujarnya.

Petugas berencana bakal melakukan pemeriksaan terhadap kejiwaan pelaku. Namun belum tahu pasti kapan pemeriksaan itu bakal dilakukan.

Baca Juga: Misteri Kematian Jurnalis di Hotel: Sopir Ambulans Ungkap Fakta Mengejutkan!

“Kita mau periksa juga apakah kejiwaannya, kenapa atau bagaimana. Kita belum tahu juga sih,” katanya.

Mayat Dicor

ilustrasi mayat. Hukum mendoakan orang mati bunuh diri dalam Islam. [pixabay]
ilustrasi mayat. Hukum mendoakan orang mati bunuh diri dalam Islam. [pixabay]

Aksi pembunuhan belakangan juga sempat terjadi di wilayah Pulogadung. Seorang bos proyek berinisial Tersangkanya merupakan JS (69) tewas usai dibunuh kuli bangunan berinisial ZA (35).

Jenazah JS bahkan dicor oleh ZA guna menghilangkan jejak, di sebuah rumah toko (ruko) di kawasan Pulo Gadung, Jakarta Timur.

Setelah menghabisi nyawa bosnya itu, ZA sempat membiarkan jasad korban selama dua hari sebelum dicor di saluran air belakang ruko

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly menceritakan kronologi sebelum korban ditemukan tewas dicor oleh anak buahnya.

Menurut Nicolas, awalnya, korban pamit ke sang istri inisial PTS untuk memantau proyeknya di Jalan Pemuda, Rawamangun, Pulogadung pada Minggu (16/2) sekitar pukul 09.00 WIB.

"Sejak kejadian tanggal 16 Februari itu hingga esok harinya, korban mengecek lagi dan selanjutnya karena dua hari korban meninggal dunia, tersangka akhirnya melihat lalat yang sudah mengerubungi korban," beber Kapolres dikutip dari Antara, Kamis (27/2/2025).

Nicolas menyebut, hal itu terjadi ketika korban mengeluhkan banyaknya bahan bangunan yang hilang ke pelaku.

Lalu korban mengajak pelaku untuk membuat laporan ke Polres Metro Jakarta Timur, namun pelaku menolak.

"Namun, (pelaku) tak menolak untuk pergi ke polisi dengan catatan apabila korban membayar gajinya sebulan sebesar Rp900 ribu," ujar Nicolas.

Aksi pembunuhan itu terjadi setelah korban berdebat dengan ZA yang meminta gajinya segera dibayarkan. Imbas dari cekcok mulut itu, korban sempat memarahi hingga memukul pelaku sambil berkata, "kamu karyawan saya, kamu harus nurut."

Pelaku tak terima dengan pukulan tersebut dan melakukan perlawanan ke korban hingga korban terjatuh.

Setelah terjatuh, pelaku mengambil batu hebel dan memukul ke arah muka dan kepala korban.

"Di situlah yang mengakibatkan korban tidak bergerak dari tanggal 16 sekitar jam 10 pagi, selanjutnya korban tidak bergerak, tersangka membiarkan korban dan melakukan aktivitas layak kuli bangunan," ucap Nicolas.

Korban dan pelaku tetap berada di tempat kejadian perkara (TKP). Sore harinya, pelaku mengecek nyawa korban yang ternyata sudah meninggal dunia.

"Pelaku masih membiarkan korban di TKP. Pada keesokan harinya, tersangka mengecek lagi korban dan selanjutnya menyeret korban ke belakang proyek dan memasukkan korban di bekas saluran air di proyek tersebut," jelas Nicolas.

Lalu pelaku menutup korban dengan pasir dan membuat cor adukan semen untuk mengecor korban.

Setelah jasad korban dicor, pelaku menutup lagi jasad dengan batu bata yang ada di situ dan menutup secara rapi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI