Dalam laporan BBC, pada dasarnya tidak ada indikasi bahwa warga Amerika kurang diterima di Paris dibandingkan sebelumnya.
Namun, kemarahan yang ditimbulkan di Eropa akibat tarif Trump ini menambah panas hubungan Eropa dan AS dalam hubungan internasional.
Bahkan, sudah ada beberapa dampak nyata pada perjalanan, pariwisata, akademis, dan bidang lainnya.
Seperti pesanan untuk buku-buku tentang AS telah turun hingga 25% sepanjang tahun ini di Paris.
"Ini penurunan yang besar," kata Philippe Gloaguen, pendiri buku panduan perjalanan paling bergengsi di Prancis, Le Guide du Routard.
Kendati pesanannya menurun, tetapi tidak membuat Gloaguen mengeluh, ia justru merasa sebaliknya.
"Saya sangat bangga dengan pelanggan saya. Mereka muda, berpendidikan tinggi, dan sangat demokratis. Itulah kenyataannya bagi Putin... dan bagi Tiongkok. Kita tahu ketika ada kediktatoran yang terjadi di suatu negara," katanya, seraya menyatakan bahwa pembaca Prancisnya mulai memandang Amerika dengan cara yang sama.
"Mereka tidak ingin menghabiskan uang mereka di Amerika Serikat," tambah Gloaguen.
Dia mencatat bahwa penurunan mendadak dalam penjualan di AS diimbangi oleh peningkatan penjualan buku tentang "Kanada dan negara-negara lain."
Baca Juga: Akali Tarif Trump, Apple Kirim 600 Ton iPhone dari India-China ke AS Hanya Dalam 3 Hari
Hal itu menjadi bukti lain dari industri perjalanan yang mulai mendukung gagasan tentang meningkatnya kekecewaan terhadap Amerika Serikat.