Kang Dedi Mulyadi Contek Gaya Prabowo, Sapa Warga Cianjur dari Atas Kap Mobil

Sabtu, 12 April 2025 | 17:22 WIB
Kang Dedi Mulyadi Contek Gaya Prabowo, Sapa Warga Cianjur dari Atas Kap Mobil
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi saat menyapa warga di Cianjur [Instagram @dedimulyadi71]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi alias Kang Dedi Mulyadi (KDM) kini semakin punya banyak idola.

Setelah banyak gebrakan Kang Dedi Mulyadi yang viral di Jawa Barat, kini kehadiran Dedi Mulyadi dinanti banyak warga.

Seperti yang terjadi di Cianjur, Kang Dedi Mulyadi dielu-elukan warga Cianjur saat mendatangi kota tersebut.

Kedatangan Dedi Mulyadi Jumat (11/4/2025) di Cianjur ini adalah yang pertama kalinya setelah ia menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat.

Kerumunan warga terlihat memadati jalan dan mengabadikan foto Dedi Mulyadi yang menyapa warga dari atas kap dengan membuka sunroof mobil Alphard putih.

Momen ini seperti yang pernah dilakukan presiden Prabowo Subianto saat menyapa warga dari atas kap mobil Maung MV3 Garuda Limousin warna putih.

Kondisinya juga mirip saat Prabowo melakukan kunjungan ke Bali dan menyapa warga dari kap mobil.  

Warga berdatanan ke Pendopo Bupati Cianjur dalam rangka peluncuran program "Cianjur Nyaah ka Indung".

Banyak yang ingin bertemu langsung dengan Gubernur Jawa Barat yang kerap mengunggah konten viral di Youtube ini.

Baca Juga: Warganet Tanya Soal Jeje Govinda Bawa Anak ke Kantor, Kang Dedi Mulyadi Samakan Dengan Nabi

“Bapaak foto paak,” teriak beberapa warga yang menyodorkan ponselnya dan berebut bersaalaman dengannya.

Seorang perempuan pun mendekat, ternyata ia curhat kepada Gubernur Jawa Barat tersebut tentang masalah di perumahannya.

Dedi Mulyadi pun mendengarkan keluhan warga tersebut.

Di Instagramnya, video antusiasme warga ini pun diunggahnya dan menurutnya keluhan warga hampir serupa.

“Rata-rata masalahnya sama, lingkungan, banjir dan longsor. Gerak cepat seluruh stakeholder sangat dibutuhkan,” tulis Dedi Mulyadi Sabtu (12/4/2025).

Bahkan, saat mobilnya hendak meninggalkan lokasi, kendaraan tersebut sempat kesulitan melaju karena dikerumuni warga.

Sepanjang perjalanan menuju gerbang keluar, Dedi dengan sabar meladeni warga yang merangsek mendekat untuk menyampaikan maksud, keinginan, bahkan sekadar menyapa.

Jabar Nyaah Ka Indung

Jabar Nyaah Ka Indung adalah  program terbaru untuk seluruh pegawai negeri dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di seluruh wilayah Jabar.

Program ini diumumkan langsung Dedi melalui akun media sosial pribadi miliknya @dedimulyadi71.

"Hari ini provinsi Jawa Barat mencanangkan Jabar Nyaah Ka Indung, yaitu, sebuah aktivitas sosial hidup," tulisnya.

Program ini  menekankan pentingnya memuliakan sosok ibu, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam konteks kebijakan publik.

Nyaah Ka Indung yang berarti sayang kepada ibu dalam bahasa Sunda, mengedepankan pendekatan emosional dan spiritual.

Tujuannya adalah menurunkan angka kemiskinan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perhatian tulus dan doa para ibu.

Salah satu langkah konkret dalam program ini adalah kebijakan fleksibilitas kerja bagi ASN yang harus merawat ibunya yang sakit di rumah.

“Ini bukan sekadar bantuan materi, tapi juga bentuk kasih sayang dan kepedulian yang tulus kepada ibu-ibu kita. Kita ingin mendapatkan keberkahan dari doa mereka demi kemajuan daerah,” ujar Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi juga menyatakan bahwa ASN yang memiliki ibu dalam kondisi darurat dapat diberi prioritas untuk merawat ibunya terlebih dahulu.

“Jika ibunya dalam keadaan gawat, maka pekerjaannya bisa digantikan orang lain. ASN tersebut dapat fokus merawat ibunya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Dedi menambahkan bahwa pemantauan kinerja ASN tidak akan terganggu, karena sebagian besar pekerjaan administrasi kini dapat dilakukan secara digital dari rumah.

Program Nyaah Ka Indung tidak hanya terbatas bagi ASN dan perangkat daerah.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga membuka ruang partisipasi bagi berbagai elemen masyarakat, termasuk TNI, Polri, perusahaan swasta, yayasan, hingga masyarakat umum.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI